PENGARUH PENGGUNAAN DIESEL PARTICULATE TRAP BERBAHAN TEMBAGA DAN GLASSWOOL TERHADAP OPASITAS MESIN ISUZU PANTHER 2000

  • Agung Samudra S1 Pendidikan Teknik Mesin FT Unesa
  • Muhaji Muhaji Jurusan Teknik Mesin FT Unesa
Keywords: Diesel particulate trap (DPT), tembaga, glasswool, partikulat, mesin Isuzu Panther tahun 2000.

Abstract

Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia yang terus meningkat telah menyebabkan persoalan serius dalam hal peningkatan pencemaran udara. Salah satu jenis kendaraan bermotor yang membawa dampak besar terhadap pencemaran udara di Indonesia adalah kendaraan bermesin diesel. Selain populasinya besar, kendaraan bermesin diesel juga mengeluarkan jelaga yang dapat mengganggu kesehatan dan merusak lingkungan. Jelaga merupakan partikulat dengan ukuran sekitar 10 µm dengan 80,5% unsur pembentuknya adalah karbon. Jelaga berbahaya bagi kesehatan. Jelaga dapat mengendap dalam sel paru-paru dan menimbulkan flek hitam sehingga fungsi paru-paru terganggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat reduksi opasitas (kepekatan asap/jelaga) gas buang mesin Isuzu Panther tahun 2000 dengan penggunaan diesel particulate trap (DPT) berbahan tembaga dan glasswool.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Obyek penelitian adalah mesin Isuzu Panther tahun 2000. Metode pengujiannya yaitu diakselerasi tanpa beban (free running acceleration). Standar pengujian emisi gas buang mesin diesel berdasarkan SAE-J1667. Analisis data menggunakan metode deskriptif. Peralatan dan instrumen penelitian yang digunakan adalah mesin Isuzu Panther tahun 2000, smoke opacymeter, dan exhaust gas analyzer.

Hasil dari penelitian ini adalah dengan penggunaan diesel particulate trap (DPT) berbahan tembaga dan glasswool dengan desain metallic honeycomb dapat menurunkan kepekatan asap/opasitas mesin Isuzu Panther tahun 2000. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya opasitas gas buang buang pada mesin mesin Isuzu Panther tahun 2000 dengan menggunakan DPT pada knalpot eksperimen I, II, dan III. Dengan menggunakan knalpot eksperimen I, opasitas gas buang turun sebesar 3,5% dari knalpot standar yang mempunyai nilai opasitas 92,4%. Pada knalpot eksperimen II, didapatkan hasil reduksi opasitas secara maksimal. Opasitas turun sebesar 5,3% dari knalpot standar. Sedangkan pada knalpot eksperimen III, opasitas berhasil direduksi sebesar 4,9% dari knalpot standar.

Published
2013-04-10
Abstract Views: 58
PDF Downloads: 73