PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN ENGINE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TKR 1 SMK NEGERI 7 SURABAYA

  • Carefully Maycinipta Wisedyatiara S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
  • Mochamad Cholik Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Keywords: Keywords, Cooperative LearningModel, Model Think-Pair-Share, Classroom Action Research

Abstract

Abstrak
Model pembelajaran Think-Pair-Share adalah salah satu model yang dikembangkan untuk meningkatkan
penguasaan isi akademis siswa terhadap materi yang diajarkan melalui tiga tahap, yaitu Think (Berfikir),
Pair (Berpasangan), dan Share (Berbagi). Selama ini pembelajaran yang dilakukan di SMK Negeri 7
Surabaya masih menggunakan model ceramah, sehingga mengakibatkan respon siswa yang rendah dan
rendahnya prestasi siswa kelas X TKR 1. Terbukti dengan nilai siswa pada mata pelajaran Pemeliharaan
Engine tahun pelajaran 2011/2012 dari 35 siswa terdapat 12 siswa atau sebesar 34,29% yang belum
mencapai Standar Ketuntasan Minimal (SKM).
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jadi dalam
penerapannya menggunakan siklus, terdiri dari siklus I, II dan III. Data yang diperoleh dari penelitian ini
akan dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.
Hasil dari penelitian ini adalah dengan diterapkannya model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) pada
mata pelajaran Pemeliharaan Engine di kelas X TKR 1 SMK Negeri 7 Surabaya dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar, pada Pre test dari 22 siswa
belum ada yang mencapai Standar Ketuntasan Minimal (SKM) ≥75, siklus I meningkat menjadi 5 dari 22
siswa yang mencapai SKM dengan nilai prosentase ketuntasan kelas 22,72%, pada siklus II naik menjadi
15 dari 22 siswa yang mencapai SKM dengan nilai prosentase ketuntasan kelas 68,18%, dan pada siklus
III semua siswa mampu mencapai SKM ≥75 dengan nilai prosentase ketuntasan kelas 100%. Nilai
prosentase aktivitas guru juga mengalami peningkatan, pada siklus I 79,63%, siklus II 82,13%, dan siklus
III 87,69%. Nilai prosentase aktvitas siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I 74,44%, siklus II
80,00%, dan siklus III 87,78%. Respon siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Think-Pair-Share sebesar 81,27%. Hambatan dalam proses pembelajaran menggunakan model Think-
Pair-Share adalah, 1) Guru masih perlu belajar dalam menggunakan model pembelajaran Think-Pair-
Share, 2) Siswa masih canggung diajar oleh guru baru, dan cenderung meremehkan guru karena bukan
guru dari SMK Negeri 7 Surabaya, 3) Siswa kurang teliti dalam menjawab soal-soal dalam pertanyaan, 4)
Kurangnya pemanfaatan waktu dalam mengerjakan soal Post test, sehingga siswa kurang teliti dalam
membaca dan memahami soal.
Kata kunci : Model pembelajaran Kooperatif, Model Think-Pair-Share, Penelitian Tindakan
kelas
Abstract
Think-Pair-Share learning model is one model that was developed to enhance student’s mastery of the
academic content of the material that is taught through three stages, namely Think (Berfikir), Pair
(Berpasangan), and Share (Berbagi). This learning during is done in SMK Negeri 7 Surabaya still using
lectures models, resulting in a low response and low student achievement in X TKR 1 class. Proved by
the students on subjects Maintenance Engine academic year 2011/2012 of 35 students there are 12
students or 34.29% of which has not reached the Complete Standard Minimum (SKM).
This type of research is a Classroom Action Research (Penelitian Tindakan Kelas). So in using the
application cycle, consisting of I, II and III cycles. The data obtained from this study will be analyzed by
descriptive qualitative method.
Results from this study is the application of learning model Think-Pair-Share (TPS) in subjects Engine
Maintenance in class X TKR 1 SMK Negeri 7 Surabaya to improve student achievement. This is
indicated by the increased learning outcomes, the Pre test of 22 students who are not achieving Complete
Standard Minimum (SKM) ≥ 75, the first cycle increased to 5 from 22 students who achieved mastery
SKM with the percentage of 22.72% grade, the cycle II up to 15 of the 22 students who achieved mastery
SKM with the percentage of 68.18% grade, and the third cycle all students are able to achieve ≥ 75 SKM
with the percentage of grade 100% completeness. Percentage of the value of teacher activity also
increased, 79.63% in the first cycle, the second cycle 82.13%, 87.69% and third cycle. Percentage of the value of student activity also increased, 74.44% in the first cycle, the second cycle 80.00%, 87.78% and
third cycle. Responses of students in learning using learning model Think-Pair-Share was 81.27%.
Barriers in the learning process using a model Think-Pair-Share is, 1) Teachers still need to learn to use a
learning model Think-Pair-Share, 2) Students are still awkward taught by new teachers, and teachers tend
to underestimate because not a teacher of SMK Negeri 7 Surabaya, 3) Students are less thorough in
answering the questions in the question, 4) Lack of utilization of time in working on the Post test, so that
students are less accurate in reading and understanding the question.
Keywords : Cooperative LearningModel, Model Think-Pair-Share, Classroom Action
Research
Published
2013-08-02
Section
Pendidikan Teknik Mesin
Abstract Views: 10
PDF Downloads: 20