PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL PADA SEKOLAH DASAR

  • Dedi Rakhmawan Jurusan PGSD FIP Unesa

Abstract

Abstrak: Pembelajaran IPA diarahkan pada penekanan pemberian pengalaman secara langsung pada peserta didik untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar, yang pada akhirnya mereka menemukan sendiri konsep materi pelajaran yang sedang dipelajarinya. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Akan tetapi berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti melalui observasi dilapangan terhadap realitas pembelajaran IPA yang berlangsung di kelas IV SDN Tangunan Mojokerto pada semester I hari Kamis, tanggal 5 September 2013 bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV di SDN Tangunan masih banyak yang di bawah KKM. Kelemahan pembelajaran IPA yang ditemui di kelas IV SDN Tangunan Mojokerto adalah bahwa pembelajaran hanya menggunakan model pembelajaran konvensional dimana guru yang aktif dan siswa hanya sebagai pendengar. Tingginya persentase siswa yang belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 70% menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal di kelas tersebut belum optimal sehingga perlu ditingkatkan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Tangunan Mojokerto dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui observasi dan tes. Data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dianalisis dalam bentuk persentase. Data tes hasil belajar siswa dianalilis berdasarkan persentase ketuntasan belajar secara individu dan klasikal. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD mengalami peningkatan dan pencapaian indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Kualitas aktivitas guru mengalami peningkatan sebesar 10,95% yaitu dari siklus I sebesar 76,19%  menjadi 87,14% pada siklus II. Sedangkan kualitas aktivitas siswa meningkat sebesar 13,19% yaitu dari 73,81% pada siklus I menjadi 87% pada siklus II. Hasil belajar siswa dengan ketuntasan belajar klasikal mengalami peningkatan sebesar 15% , yaitu dari 70% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut; 1). Pembelajaran IPA hendaknya dikemas secara kontekstual dengan memberikan pengalaman belajar yang nyata dan bermakna kepada siswa. 2). Guru perlu mengembangkan pembelajaran IPA dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD agar siswa dapat memperoleh penguasaan konsep yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dipelajari.

Kata Kunci: Model kooperatif tipe STAD, hasil belajar, IPA

 

Abstract: Science learning experiences aimed at giving direct emphasis on learners to develop competencies in order to explore and understand the natural surroundings, which they eventually find themselves the concept of the subject matter being studied. Natural sciences is needed in everyday life to meet human needs through solving problems that can be identified. However, based on observations made by researchers through field observations of reality science learning that takes place in the fourth grade Tangunan Public Primary Schools Mojokerto in the first half Thursday, 5 September 2013 that the results of the fourth grade students learn science in Tangunan Public Primary Schools still much below the completeness minimum criteria. Weaknesses encountered in science teaching fourth grade Tangunan Public Primary Schools Mojokerto is that learning only using conventional learning model in which teachers and students are active only as a listener. The high percentage of students who have not been able to reach the minimum completeness criteria of 70 % indicates that the completeness results in the classical student learning in the classroom has not been optimized so that needs to be improved. This study has the purpose to improve student learning results Elementary School fourth grade Tangunan Mojokerto using STAD cooperative learning model. This type of research is action research that consisted of 2 cycles. Each cycle is carried out through 4 stages planning, execution, observation, and reflection. Data were obtained through observation and tests. Data resulting from the activity of the teacher and student observations analyzed in terms of percentage. Description of the test results are analyzed based on the percentage of students' learning mastery learning individually and classical. The results showed activity of teachers and students in learning science by using STAD cooperative models has increased and the achievement of pre-defined indicators of success. The quality of teacher activity increased by 10.95 % from the first cycle of 76.19 % to 87.14 % in the second cycle . While the quality of student activity increased by 13.19 % from 73.81 % in the first cycle to 87 % in the second cycle. Learning results of students with mastery learning classical increased by 15 %, from 70 % in the first cycle to 85 % in the second cycle. Based on the research results obtained, the researchers present some suggestions as follows: 1). Learning science should be packed in a contextual learning experience by providing real and meaningful to students. 2). Teachers need to develop the science lesson by using STAD cooperative model for students to acquire a deeper mastery of the concept of the material being studied.

Keywords: STAD cooperative models, learning results, natural sciences


Published
2015-06-01
Abstract Views: 28
PDF Downloads: 175