Tracing the Absences of Human Identity in Aravind Adiga’s The White Tiger: Silhouette of Identity

  • RAHMAT SETIAWAN

Abstract

Abstrak

Identitas adalah suatu entitas yang dinamis dan melekat pada sesuatu, terutama pada manusia. Dalam novel The White Tiger karya Aravind Adiga, dua tokoh utama diceritakan secara ambigu yang mempengaruhi para pembaca untuk mengidentifikasikan identitas tokoh-tokoh tersebut. Sesuatu yang dihadirkan pada akhirnya menancapkan identitas pada karakter-karakter tersebut. Akan tetapi, ada ketidakhadiran-ketidakhadiran di dalam diri tokoh-tokoh tersebut dimana pemahaman biasa tak mampu menangkapnya. Terlebih, segala sesuatu pasti dikendalikan oleh bahasa, sementara bahasa sendiri adalah sesuatu yang tidak stabil. Jadi, identitas manusia pasti tidak stabil. Ketidakstabilan ini akan memunculkan ketidakhadiran-ketidakhadiran identitas manusia. Dengan latar belakang seperti itu, maka permasalahan-permasalahan muncul seperti (1) bagaimana identitas manusia terbentuk dalam novel The White Tiger karya Aravind Adiga? Dan (2) bagaimana identitas manusia meninggalkan jejak-jejak ketidakhadiran dalam novel The White Tiger Karya Aravind Adiga? Metode yang digunakan adalah hermeneutika yang juga sekaligus sebagai teknik, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pragmatik. Hasil yang didapatkan akan menjelaskan jika identitas manusia tidak hanya terbentuk dari sisi luar manusia tetapi juga dari esensi manusia itu sendiri. Sementara manusia selalu berubah, maka identititasnya juga akan selalu berubah. Perubahan ini mengasumsikan jika identitas manusia itu tidak stabil. Ketidakstabilan ini melahirkan pluralisme di mana rasionalitas manuia terkadang tidak dapat menerimanya. Memang, hal itu dikarenakan rasionalitas manusia yang masih terpaku pada logosentrisme meskipun banyak kelemahan pada logosentrisme tersebut sebagai struktur dari segala hal, termasuk identitas. Dalam novel ini, identitas manusia mengerucut pada identitas kaum Miskin dan Kaya. Untuk mengakhirinya, bisa dikatakan jika identitas hanya dapat dilihat sebagai sebuah siluet, karena itu hanya dapat dimengerti tetapi tidak dapat ditentukan.

Kata Kunci: identitas manusia, logosentrisme, bahasa, dan dekonstruksi.

Abstract

Identity is dynamical entity and it adheres tightly to the thing, especially human. In Aravind Adiga’s The White Tiger, the two main characters are told ambiguously that influence the interpreters to identify the identity of the two characters. Something that is presented, finally brands to the identity of the characters. However, there are absences inside the character, which common sense cannot see. Additionally, everything is controlled by language, while language is unstable. Thus, the human identity must be unstable. This instability finally presents the absences of human identity. Grounded on that presumptively facts, problems arise along with questionings, which are delivered to two main questions of (1) how is human identity shaped in Aravind Adiga’s The White Tiger? and (2) how does human identity leave behind traces of the absent identities in Aravind Adiga’s The White Tiger? The used method must not get rid of hermeneutics, the approach is classified to pragmatics where extrinsically works on deriving from deconstruction, while the technique scopes on the way of interpretations work on. Last of all, Last of all, the result describes that human identity is not constructed by only the outside of human but also the essence of human. While human is always changing, so does the identity. This changing construct the instability of human identity. The instability bears pluralism sometimes cannot be understood and accepted by human’s rationalities. However, that fact, indeed, is caused by the lack of logocentrism as the structure of everything, including in identity. In this novel, the human identity is scoped by Poor and Rich identity that will be elaborated. Lastly, human identity can be seen only as a silhouette, it can be sensed but cannot be made certain who he/she really is.

Keywords: human identity, logocentrism, language, and deconstruction.

Published
2013-05-22
How to Cite
SETIAWAN, R. (2013). Tracing the Absences of Human Identity in Aravind Adiga’s The White Tiger: Silhouette of Identity. LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies, 1(2). https://doi.org/10.26740/lk.v1i2.2491
Abstract Views: 30
PDF Downloads: 91