IMPLEMENTASI PERDA KOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DAN KAWASAN TERBATAS MEROKOK (Studi tentang Kawasan Terbatas Merokok di Stasiun Gubeng Surabaya)
Abstract
ABSTRAK
Perda Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Kawasan Tanpa
Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok merupakan salah satu kebijakan publik
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk mengendalikan dampak
negatif merokok yang dapat merugikan kesehatan masyarakat. Lokasi penelitian
ini adalah Stasiun Gubeng Surabaya. Observasi awal penelitian ini menunjukkan
hambatan dalam implementasi Kawasan Terbatas Merokok, antara lain
pelanggaran oleh penumpang, ketidakjelasan penunjuk arah smoking area yang
telah disediakan, smoking area yang disediakan belum memenuhi standar, dsb.
Kondisi ini tidak sejalan dengan Perda Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008
Tentang Kawasan Tanpa Rokok Dan Kawasan Terbatas Merokok yang telah
mengatur standar pelaksanaan kawasan terbatas merokok dalam upaya
penanggulangan bahaya akibat merokok. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
masih diperlukan perbaikan kedepannya dalam implementasi kebijakan ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Perda Kota
Surabaya Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Kawasan Terbatas Merokok di Stasiun
Gubeng Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
pengumpulan data, reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini berdasarkan model Smith adalah pola interaksi yang
dilakukan sudah cukup baik dan intens, namun diperlukan perbaikan fasilitas agar
sesuai dengan standar yang ditentukan. Target group sebagian besar sudah cukup
tertib perilaku merokoknya walau masih ditemui pelanggaran. Organisasi
pelaksana kebijakan sudah cukup baik dalam memenuhi tanggung jawabnya
namun kedepannya diperlukan koordinasi dengan pihak terkait lainnya karena
belum pernah dilakukan koordinasi. Environmental factors cukup mempengaruhi
kebijakan ini namun dapat difasilitasi sehingga dapat meminimalisir pengaruh
negatif yang timbul. Kesimpulannya bahwa implementasi kebijakan ini sudah
cukup baik namun masih memerlukan perbaikan kedepannya, misalnya perbaikan
fasilitas smoking area yang disediakan dan koordinasi dengan pihak terkait
lainnya.
Kata kunci: Implementasi, Kawasan Terbatas Merokok
PDF Downloads: 56