IMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) DI KELURAHAN KEJURON KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN

  • ANITA MUSTIKA DEWI

Abstract

ABSTRAK

 

Kemiskinan membuat masyarakat miskin tidak mampu memenuhi salah satu kebutuhan dasar berupa rumah layak huni. Masyarakat miskin di Kota Madiun membangun rumah jauh dari kriteria layak. Pemerintah Kota Madiun membuat Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni bertujuan meningkatkan rumah yang tidak layak menjadi layak huni. Program berupa bantuan rehabilitasi rumah sebesar Rp10 juta sesuai kebutuhan. Dalam implementasi, ditemukan masalah yaitu rumah yang direhabilitasi tidak sesuai dengan kriteria fisik dan non fisik dari rumah penerima bantuan. Dalam pemeriksaan Inspektorat, ditemukan kekurangan pada rumah yang telah direhab. Dalam merehabilitasi rumah, ditemukan ketidakpuasan kelompok sasaran menerima hasil rehabilitasi dari TPK-K. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi program rehabilitasi rumah tidak layak huni di Kelurahan Kejuron Kecamatan Taman Kota Madiun.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Kelurahan Kejuron karena dari tahun 2010-2012 selalu mendapat bantuan karena mayoritas penduduk berprofesi sebagai pedagang/wiraswasta yang rumahnya jauh dari kriteria layak. Fokus penelitian adalah implementasi kegiatan rehabilitasi rumah dengan teori George Edward III. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi.

Berdasarkan hasil penelitian, implementasi program telah mencapai target penerima bantuan tetapi dalam implementasi masih ditemukan masalah. Survei yang dilakukan pelaksana tidak teliti sehingga menyebabkan TPK-K mengalihkan lokasi penerima bantuan. Reward/honor yang diterima TPK-K jumlahnya sedikit sehingga menyebabkan TPK-K kurang serius merehabilitasi rumah sehingga rumah yang direhabilitasi masih ditemui kekurangan. Didukung dengan keahlian yang kurang di bidang pembangunan dari TPK-K. Kurangnya penjelasan dari TPK-K mengenai jumlah bantuan menyebabkan kelompok sasaran tidak puas dengan hasil rehabilitasi TPK-K. Didukung dengan bantuan untuk satu rumah sangat kurang. Dari masalah tersebut, peneliti memberi saran bahwa pelaksana harus teliti dalam menyurvei rumah penerima bantuan agar bantuan yang diberikan tidak salah sasaran. Pemberian honor untuk TPK-K harus disesuaikan kerja keras dan keahlian TPK-K. Perlu diadakan pertemuan RT/RW yang dihadiri seluruh warga di RT/RW setempat untuk menyampaikan program. Anggaran bantuan perlu ditingkatkan.

 

Kata Kunci: implementasi, rehabilitasi, rumah.

Published
2013-05-24
Section
Articles
Abstract Views: 238
PDF Downloads: 229