STUDI KANDUNGAN TDS, BOD, COD, DAN AMONIA PADA AIR TANAH DANGKAL DI DESA GEBANGMALANG KECAMATAN MOJOAYAR KABUPATEN MOJOKERTO

  • RONA INAYATI Jurnal Online Program Studi S-1 Pendidikan Geografi - Fakultas Ilmu Sosial UNESA

Abstract

Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Kebutuhan air saat ini mengalami peningkatan seiring
dengan berkembangnya industri dan kebutuhan domestik. Hal ini berdampak pada menurunnya kuantitas dan kualitas air
bersih karena semakin meningkatnya kebutuhan akan air oleh industri dan domestik. Pada umumnya sumber air yang banyak
digunakan penduduk untuk kebutuhan domestik adalah air tanah berupa sumur – sumur gali yang dimanfaatkan untuk mandi,
cuci, dan air minum. Di desa Gebangmalang, air sumur yang dikonsumsi oleh penduduk di desa tersebut khususnya yang
berada di sekitar Sungai Sadar adalah air yang berbau dan keruh. Air sumur tersebut diindikasi telah tercemar oleh limbah
industri pengolahan daging. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui kandungan TDS (tingkat kekeruhan), BOD (tingkat
bahan pencemar organik secara biologis), COD (tingkat bahan pencemar organik secara kimiawi), dan Amonia pada air
tanah dangkal atau sumur gali yang digunakan penduduk Desa Gebangmalang, 2) Mengetahui apakah ada indikasi
penurunan kualitas air tanah dangkal atau sumur gali penduduk di desa Gebangmalang dipengaruhi oleh rembesan
pembuangan limbah industri pengolahan daging yang dibuang di sungai Sadar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
survey. Sedangkan untuk teknik pengambilan sampel air sumur gali menggunakan stratified random sampling yaitu cara
pengambilan sampel dengan terlebih dahulu membuat penggolongan populasi menurut geografi tertentu dan setelah
digolongkan lalu ditentukan jumlah sampel dengan sistem pemilihan acak. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
sumur gali yang ada di desa Gebangmalang yang masih digunakan untuk keperluan mandi, cuci, dan air minum dengan
jumlah 37 sumur. Sampel dalam penelitian ini yaitu 6 sampel air sumur gali yang diambil secara acak. Data diambil melalui
teknik dokumentasi, observasi dan teknik pengukuran uji laboratorium. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan antara konsentrasi kandungan TDS,
BOD, COD, dan amonia pada air sumur di daerah penelitian dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492 Tahun 2010
tentang persyaratan kualitas air minum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Air sumur gali yang digunakan oleh
sebagian besar penduduk di desa Gebangmalang ditinjau dari kandungan TDS, BOD, COD, dan amonia tidak sesuai baku
mutu kualitas air minum karena konsentrasinya melebihi kadar maksimal yang telah ditetapkan, 2) Ada indikasi penurunan
kualitas air tanah dangkal atau sumur gali penduduk di desa Gebangmalang dipengaruhi oleh rembesan pembuangan limbah
industri pengolahan daging, hal ini ditunjukkan adanya bahan pencemar limbah seperti amonia yang terdapat pada air
sumur gali penduduk dan pada hilir sungai dengan konsentrasinya melebihi kadar maksimal yang telah ditetapkan.

Kata kunci: Kandungan TDS, BOD, COD, Amonia, Air Tanah Dangkal

Abstract

Water is an important component of the environment for life. Current water needs have increased in line with the development
of industrial and domestic needs. This has resulted in declining quantity and quality of water due to increased demand for
water by industry and domestic. In general, a widely used source of water for domestic residents is in the form of groundwater
wells - dug wells are used for bathing, washing, and drinking water. In the village Gebangmalang, well water consumed by
residents of the village especially those around the River Aware is smelling and turbid water. The well water has been
contaminated by sewage indicated the meat processing industry. This study aimed to 1) Know the content of TDS (the
turbidity levels), BOD (the level of organic contaminants biologically), COD (the level of organic contaminants chemically),
and ammonia in groundwater or shallow dug wells used Gebangmalang Village residents, 2) Find out if there is indication of
impairment in the quality of ground water or shallow dug wells in the villages affected by the seepage Gebangmalang meat
processing industrial waste dumped in the Sadar. This research is survey research. As for the water sampling wells are dug
using stratified random sampling, which means sampling by first making the classification of certain populations by
geography and then classified and determined the number of samples with random selection system. The population in this
study were all dug wells in the village Gebangmalang are still used for sanitary purposes, with 37 wells. The sample in this
study is 6 dug well water samples were taken at random. Data retrieved through observation techniques and laboratory test
measurement techniques. The data obtained were analyzed using descriptive analysis of quantitative and comparative
descriptive analysis of the comparison between the concentrations of TDS, BOD, COD, and ammonia in the water wells in the
study area with the Ministry of Health Regulation No. 492 of 2010 on drinking water quality requirements. The results
showed that 1) The well water used by most people in the village in terms of content Gebangmalang TDS, BOD, COD, and
ammonia does not match the quality standards for drinking water quality concentration exceeds a predetermined maximum
level, 2) There are indications that the decline quality of shallow ground water or well dug in the village Gebangmalang
residents affected by sewage seepage meat processing industry, it is indicated the waste pollutans such as ammonia contained
in the dug well water and river downstream to concentration exceeds a predetermined maximum level.


Keywords: Content of TDS, BOD, COD, Ammonia, Shallow Groundwater

Published
2013-01-17
Section
Articles
Abstract Views: 283
PDF Downloads: 302 PDF Downloads: 0