Makna Simbolis Tari Jejer Gandrung Kembang Menur Banyuwangi

Authors

  • Estu Candra Anggraini Program Studi Pendidikan Sendratasik

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbolis Tari Jejer Gandrung Kembang Menur Banyuwangi. Teori utama yang digunakan yaitu teori makna simbol oleh Suzzane K. Langer. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data primer dan sekunder. Data primer meliputi narasumber Jajulaidik sebagai penata tari, Ikhwan sebagai salah satu penata musik, Temu sebagai seniman Gandrung, Anton sebagai anggota PATIH SENAWANGI, dan Uniati sebagai seniman tari. Data sekunder meliputi seluruh dokumen dari Tari Jejer Gandrung Kembang Menur berbentuk data visual berupa foto maupun video. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol dianalisis berdasarkan simbol diskursif dan simbol presentasional. Makna simbol diskursif Tari Jejer Gandrung Kembang Menur terdapat pada simbol gerak dan simbol musik. Simbol gerak terletak pada ragam gerak main kipas sampur yang bermakna sikap rendah hati manusia dalam menghargai alam semesta (bapa angkasa ibu bumi) dan ragam gerak tinjakan lampah telu yang bermakna tuntunan kehidupan tentang hubungan manusia, iman, dan Tuhan. Simbol musik terdapat pada gendhing kembang menur yang bermakna keikhlasan manusia dalam menjalani usaha sederhana hingga membuahkan hasil yang bermanfaat. Simbol presentasionalnya terdapat pada makna penyajian secara utuh, yaitu kembang menur atau bunga menur yang menyimbolkan suatu kesederhanaan. Dalam tari ini, kesederhanaan tersebut mengarah pada kesederhanaan  manusia dalam menjalani hidup sebagai makhluk beragama dan makhluk sosial. 

Abstract

This study aimed to describe the symbolic meaning of the Jejer Gandrung Kembang Menur dance in Banyuwangi. The main theory used is the theory of symbolic meaning by Suzzane K. Langer. The research method used was descriptive qualitative. Sources of data in this study were obtained from primary and secondary data sources. Primary data included informants Jajulaidik as a choreographer, Ikhwan as one of the music arrangers, Temu as a Gandrung artist, Anton as a member of PATIH SENAWANGI, and Uniati as a dance artist. Secondary data included all documents from the Jejer Gandrung Kembang Menur Dance in the form of visual data in the form of photos and videos. The instruments used in this research were observation, interviews, and documentation. Data validity uses source triangulation, technical triangulation, and time triangulation. The results show that discursive symbols are analyzed based on discursive symbols and presentational symbols. Meaning of the discursive symbol of the Jejer Gandrung Kembang Menur Dance is found in the motion symbols and music symbols. The symbol of motion lies in the variety of the sampur fan motion which means the humble attitude of humans in respecting the universe (bapa angkasa ibu bumi) and the variety of movements of the lampah telu which means guidance in life regarding the relationship between humans, faith and God. The musical symbol is found in the gendhing kembang menur which means human sincerity in carrying out simple efforts to produce something useful. The presentational symbol is contained in the meaning of the presentation as a whole, namely the menur flower or the menur flower which symbolizes simplicity. In this dance, this simplicity leads to human simplicity in living life as religious beings and social beings.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-07-17

How to Cite

Anggraini, E. C. (2023). Makna Simbolis Tari Jejer Gandrung Kembang Menur Banyuwangi. APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan, 11(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/apron/article/view/55196
Abstract views: 513 , PDF Downloads: 1149