Legenda di Tulungagung (Kajian Strukturalisme Claude Levi Strauss)

  • NUR ASIYAH

Abstract

Folklor merupakan suatu yang tersebar dan diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang. Sesuatu tersebut dapat berupa lisan  maupun suatu kebiasaan yang disertai gerak isyarat. Folklor dibagi menjadi tiga yakni folklor lisan, setengah lisan dan taklisan. Folklor lisan dapat berupa cerita rakyat seperti mitos dan legenda.  Legenda ialah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh orang yang memiliki cerita tersebut sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh terjadi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan legenda di Tulungagung sebagai sumber data, karena legenda di Tulungagung masih jarang dikaji dengan Strukturalisme Levi Strauss dan peneliti merasa legenda tersebut memiliki kekayaan data penelitian di dalamnya. Fokus penelitian pada penelitian ini ada empat yakni bagaimana miteme, episode, oposisi biner dan nilai keutamaan  dalam legenda di Tulungagung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah Strukturalisme Claude Levi Strauss.

Kata Kunci: legenda di Tulungagung, Strukturalisme Levi Strauss, Nilai Keutamaan

Published
2017-05-08
Abstract Views: 284
PDF Downloads: 424