KONFLIK BATIN TOKOH MEI ROSEĀ  DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA KURT LEWIN)

  • ENDAH MEIGITA

Abstract

Novel berjudul Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia sangat menarik untuk diteliti, karena konflik batin tokoh Mei Rose yang dimunculkan di dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan. Konflik batin yang diangkat adalah kasus poligami, kekerasan seksual dan kekerasan fisik. Mei Rose merasakan konflik dalam dirinya karena tekanan dari dalam dan dari luar. Pada penelitian ini akan dibuktikan konflik batin yang dialami tokoh Mei Rose dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan. Rumusan masalah pada penelitian ini meliputi bentuk konflik batin yang dialami tokoh Mei Rose dan cara mengatasi konflik batin tokoh Mei Rose. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui konflik batin, dan solusi konflik batin tokoh Mei Rose. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori sastra dalam kaitanya dengan psikologi sastra, terutama yang berhubungan dengan analisis konflik batin tokoh yang terdapat dalam novel. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi dengan Teori Kurt Lewin Data dalam penelitian ini berupa kalimat, penggalan-pengalan paragraf atau paragraf utuh yang mendukung sesuai fokus penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pustaka atau dokumen. Teknik analisis data mencakup analisis data, penyimpulan data dan pelaporan hasil analisis. Hasil dalam penelitian ini meliputi tiga, tiga bentuk konflik batin, dan cara tokoh Mei Rose mengatasi konflik batin dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia. Bentuk konflik batin yang dialami tokoh Mei Rose meliputi, konflik mendekat-mendekat, menjauh-menjauh. Tokoh Mei Rose menggunakan lima gaya untuk menyelesaikan konflik batin yaitu, gaya kura-kura, gaya ikan hiu, gaya kancil, gaya rubah dan gaya burung hantu.

Kata Kunci: Mei Rose, Konflik Batin, dan Psikologi Sastra

Published
2018-01-04
Abstract Views: 224
PDF Downloads: 406