Hukum Islam dalam Naskah Sullam Taufiq (Kajian Filologis)

  • CITRA NUR ARINI

Abstract

ABSTRAK

HUKUM ISLAM DALAM NASKAH SULLAM TAUFIQ

(KAJIAN FILOLOGIS)

Nama : Citra Nur Arini

NIM : 14020074097

Prodi : S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Bahasa dan Seni

Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya

Pembimbing : Dr. Suharmono Kasiyun, M.Pd.

Kata Kunci : Naskah, Filologi, Hukum Islam.

Naskah merupakan bentuk peninggalan masa lampau yang masih dijaga sampai sekarang. Naskah-naskah tersebut dapat dijumpai di berbagai museum yang ada di Indonesia. Isi yang disampaikan dalam naskah berupa informasi-informasi bermanfaat. Contoh: ilmu agama, sejarah, kebudayaan, adat istiadat zaman dahulu, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, naskah peninggalan sejarah yang dimiliki bangsa Indonesia perlu dijaga dan dirawat agar tidak punah, serta dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Agar naskah tersebut bermanfaat bagi masyarakat perlu adanya penelitian yang bertujuan untuk memudahkan pembaca yang ingin mempelajari naskah. Penelitian yang digunakan pada naskah-naskah kuno itu adalah filologi. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian filologi naskah Sullam Taufiq, yakni: (1) deskripsi naskah dan teks, memaparkan identitas naskah dan teks; (2) transliterasi, makna pegon dengan tulisan Arab dengan bahasa Jawa, diubah menjadi tulisan Latin dengan bahasa Jawa; (3) terjemahan, hasil transliterasi berupa tulisan Latin dengan bahasa Jawa diganti menjadi tulisan Latin dengan bahasa Indonesia; (4) pembahasan, menungkap hukum-hukum Islam yang ada dalam naskah.

Tujuan penelitian ini memaparkan hukum-hukum Islam dalam naskah Sullam Taufiq. Metode naskah tunggal digunakan dalam penelitian ini. Sumber data diperoleh dari Museum Mpu Tantular yang berada di Sidoarjo dengan data penelitian berupa naskah kuno berjudul Sullam Taufiq. Metode pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara, yakni metode studi pustaka, metode studi lapangan, dan pengumpulan data dari berbagai sumber lain. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan isi dalam naskah, kemudian dianalisis berdasarkan bukti data yang ada.

Hasil penelitian ini ditemukan bahwa ada dua hukum Islam yang terdapat pada naskah Sullam Taufiq, yakni wajib dan haram. Perkara yang wajib dikerjakan oleh umat muslim dalam naskah ada 20, yang meliputi 1) kewajiban mengucap kalimat syahadat; 2) kewajiban menjaga agama; 3) kewajiban orang murtad; 4) kewajiban orang mukallaf; 5) waktu salat; 6) kewajiban salat; 7) syarat-syarat salat; 8) istinjak; 9) fardhunya mandi; 10) syarat-syarat bersuci; 11) mencuci najis; 12) menutup aurat; 13) khusuk dalam salat; 14) salat Jumat; 15) kewajiban terhadap mayit; 16) harta yang wajib dizakati; 17) puasa Ramadhan; 18) ibadah Haji; 19) kewajiban memberi nafkah; dan 20) kewajiban setiap mukmin. Sedangkan perkara yang haram dilaksanakan oleh umat muslim ada 3, yakni 1) larangan bagi yang batal wudhu; 2) larangan riba; dan 3) macam-macam riba.


ABSTRACT

ISLAMIC LAW OF SULLAM TAUFIQ MANUSCRIPT

(PHILOLOGICAL STUDY)

Name : Citra Nur Arini

NIM : 14020074097

Study Program : S1 Indonesian Education

Major : Indonesian Language and Literature

Faculty : Language and Art

institution name : State University of Surabaya

Advisor : Dr. Suharmono Kasiyun, M.Pd.

Keywords : Manuscript, Philology, Islamic Law.

The manuscript is a form of relics of the past that are still preserved until now. The manuscripts can be found in various museums in Indonesia. The contents conveyed in the text in the form of useful information. Examples: the science of religion, history, culture, ancient customs, and so forth. Therefore, the historical manuscripts owned by the Indonesian people need to be maintained and maintained so as not to extinct, and can be useful for the community.

In order for the manuscript is useful for the community needs a research that aims to facilitate the readers who want to learn the script. The research used in the ancient texts is philology. Stages performed in the research philology manuscript Sullam Taufiq, namely: (1) description of manuscripts and texts, exposing the identity of texts and texts; (2) transliteration, the meaning of pegon with Arabic script with Javanese language, converted into Latin writing with Javanese language; (3) translations, the transliteration of Latin writing in Javanese was changed into Latin with Indonesian; (4) discussion, revealing the Islamic laws that exist in the manuscript.

The purpose of this study is to explain the laws of Islam in the Sullam Taufiq manuscript. Single manuscript method used in this research. Source of data obtained from Museum Mpu Tantular located in Sidoarjo with research data in the form of ancient manuscript entitled Sullam Taufiq. Methods of data collection is done by 3 ways, namely library study method, field study method, and data collection from various other sources. Descriptive analysis techniques used to describe the content in the script, then analyzed based on evidence of existing data.

The results of this study found that there are two Islamic laws contained in the text Sullam Taufiq, namely obligatory and prohibitive. The case that must be done by Muslims in the manuscript is 20, which includes 1) the obligation to say the shahada; 2) the duty of keeping religion; 3) the duty of the apostate; 4) the obligations of the mukallaf; 5) prayer time; 6) obligatory prayers; 7) the requirements of prayer; 8) istinjak; 9) an obligation to take a bath; 10) the sacred conditions; 11) washing unclean; 12) cover the private parts; 13) solemn in prayer; 14) Friday prayers; 15) liability to the dead; 16) zakah obligatory; 17) Ramadan fasting; 18) Hajj; 19) the obligation to provide for a living; and 20) the obligations of each believer. While there are 3 cases that are prohibited to be done by Muslims, those are 1) the prohibition for those who abandon ablution; 2) the prohibition of usury; and 3) all kinds of usury.







Published
2018-05-01
Section
Articles
Abstract Views: 230
PDF Downloads: 265