TUTURAN AMBIGUITAS DALAM WACANA HUMOR WAKTU INDONESIA BERCANDA: KAJIAN PRAGMASEMANTIK

  • KHOIRUN NISA

Abstract

ABSTRAK

Humor memiliki beragam bentuk tampilan, salah satunya adalah wacana humor. Sebuah wacana dapat dikatakan mengandung humor apabila menimbulkan tawa bagi pendengarnya dan bersifat ambigu. Dalam wacana humor Waktu Indonesia Bercanda terdapat banyak tuturan yang mengandung ambiguitas. Waktu Indonesia Bercanda adalah salah satu acara ragam yang ditayangkan di saluran televisi swasta, NET, yang dibawakan oleh Cak Lontong. Tuturan ambiguitas dalam wacana humor Waktu Indonesia Bercanda dapat dikaji menggunakan teori pragmasemantik yang mengombinasikan ilmu pragmatik dan semantik karena meskipun makna ambiguitas berada pada ranah semantik, tetapi dalam penelitian ini makna ambiguitas dikaitkan dengan konteks situasi dan pelibat tutur dalam wacana.Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu (1) bentuk tuturan ambiguitas, (2) penyebab ambiguitas, dam (3) penyimpangan konteks yang terjadi dalam wacana humor Waktu Indonesia Bercanda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggambarkan fenomena kebahasaan yang ada melalui uraian kata. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan pragmatis yang menggunakan petutur dan penutur sebagai alat penentu. Sumber data penelitian ini adalah video acara Waktu Indonesia Bercanda yang tayang di NET dan diunggah di situs www.youtube.com di akun resmi Waktu Indonesia Bercanda mulai bulan Juli hingga Oktober 2017. Proses analisis data dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap transkripsi, klasifikasi, pengodean, penganalisisan, dan penyimpulan data. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan, ditemukan tiga bentuk tuturan ambiguitas dalam wacana humor Waktu Indonesia Bercanda, yaitu: (a) ambiguitas gramatikal, (b) ambiguitas fonetik, (3) dan ambiguitas leksikal. Kemudian ditemukan enam penyebab ambiguitas dalam wacana humor Waktu Indonesia Bercanda, yaitu: (a) generalisasi, (b) penghematan penggunaan kata, (c) konteks kalimat, (d) homofon, (e) polisemi, dan (f) amfipoli. Kemudian ditemukan dua jenis penyimpangan konteks yang terjadi dalam wacana humor Waktu Indonesia Bercanda, yaitu (a) penyimpangan act sequences, dan (b) penyimpangan key. Berdasarkan diskusi hasil penelitian dari temuan selama proses analisis data, bentuk tuturan ambiguitas menjadi tanda bagi penutur untuk menafsirkan makna di luar kebiasaan dalam konteks wacana humor Waktu Indonesia Bercanda. Koteks dan konteks adalah dua hal penting yang digunakan untuk menentukan makna dalam kajian pragmasemantik. Selain itu, tuturan yang mengalami penyimpangan konteks berakibat pada munculnya asosiasi lain bagi petutur. Dengan demikian, penentuan makna dalam tuturan ambiguitas wacana humor Waktu Indonesia Bercanda tidak dapat terlepas dari koteks dan konteks yang mengiringinya.Kata Kunci: Tuturan Ambiguitas, Wacana Humor, Waktu Indonesia Bercanda, Pragmasemantik.
Published
2018-12-07
Abstract Views: 325
PDF Downloads: 395