MORFOSEMANTIK RAGAM KASAR BAHASA INDONESIA DALAM KBBI DARING EDISI V

  • FATAKHUR ROCHMAH

Abstract

Abstrak

Kosakata bahasa Indonesia terdiri atas berbagai ragam bahasa, salah satunya yaitu ragam kasar. Ragam kasar merupakan variasi berbahasa yang digunakan pada situasi tidak resmi di kalangan orang yang saling mengenal. Ragam kasar bahasa Indonesia terdiri atas bentuk dasar dan bentuk turunan. Kosakata ragam kasar bahasa Indonesia, tidak terlepas dari proses morfologi sehingga mengakibatkan adanya perubahan makna. Proses pembentukan kata sehingga mengakibatkan perubahan makna pada ragam kasar bahasa Indonesia inilah yang disebut dengan morfosemantik. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan morfosemantik pada bentuk dasar ragam kasar bahasa Indonesia, (2) mendeskripsikan morfosemantik pada bentuk turunan ragam kasar bahasa Indonesia (3) mendeskripsikan afiks-afiks yang dapat melekat pada kata dasar ragam kasar bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan sumber data KBBI edisi ke-V yang diakses dalam jaringan. Data penelitian ini berupa kosakata ragam kasar dalam KBBI daring edisi ke-V. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan simak, dengan teknik sadap dan catat. Metode analisis data menggunakan padan intralingual, dengan teknik analisis data hukum banding menyamakan dan membedakan. Instrumen analisis data yang digunakan adalah tabulasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) morfosemantik pada ragam kasar bentuk dasar mengalami perubahan makna secara nonlinguistik, yaitu disebabkan faktor perkembangan sosial dan budaya, perbedaan bidang pemakaian, perbedaan tanggapan, dan asosiasi sehingga muncul polisemi; (2) morfosemantik bentuk turunan ragam kasar bahasa Indonesia dihasilkan berdasarkan tiga proses morfologi yaitu afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Afiksasi terjadi dengan penambahan prefiks, sufiks, konfiks. Reduplikasi terjadi dengan pengulangan dasar berafiks. Komposisi dalam ragam kasar yaitu komposisi yang menampung konsep-konsep yang digabung tidak sederajat, komposisi nominal bermakna idiomatik penuh, dan komposisi nominal bermakna idiomatik sebagian; (3) Afiks-afiks yang dapat melekat pada bentuk dasar ragam kasar bahasa Indonesia adalah ber-, ter-, ke-, meng-, pe-, se-, per-, di-, -i, -nya-, -an, -kan, me-i, me-kan, ke-an, memper-kan, ber-an, pe-an. Sedangkan afiks yang dominan adalah ber- dan ter-. Berdasarkan uji coba melekatkan afiks pada bentuk dasar, diperoleh beberapa kemungkinan yaitu beberapa kata yang mengalami afiksasi sudah muncul dalam masyarakat namun belum terdaftar di KBBI; beberapabentuk turunana sudah terdaftar di KBBI; beberapa bentuk turunan belum ada dalam masyarakat namun bisa jadi akan terdaftar di KBBI.

Kata Kunci: morfosemantik, ragam kasar, bentuk dasar, bentuk turunan




Published
2019-06-27
Section
Articles
Abstract Views: 82
PDF Downloads: 1308