FITUR-FITUR DISTINGTIF PELAFALAN BUNYI BAHASA INDONESIA OLEH YOUTUBER JEPANG (STUDI KASUS: GENKI)

  • EFENDI

Abstract

Sebagai negara pengakses internet terbanyak nomor lima di dunia, Indonesia sering dijadikan pangsa pasar oleh pengguna media sosial untuk menghasilkan pundi-pundi materi. Salah satunya adalah lewat media sosial Youtube. Pembuat konten (Youtuber), baik dari dalam maupun luar negeri, saling berlomba dalam membuat konten agar dapat menarik minat netizen di Indonesia. Salah satu Youtuber luar negeri yang melakukan hal tersebut ialah Genki. Genki merupakan seorang public figure dari Jepang yang tinggal di Indonesia. Dalam konten yang dibuat terjadi sebuah fenomena campur kode. Dikatakan demikian karena Genki melafalkan dua bahasa secara bersamaan, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Jika diperbandingkan, bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam berdialog. Meski tergolong lancar, namun beberapa kali dijumpai perbedaan bunyi dalam bahasa yang dilafalkan.Skripsi yang berjudul Fitur-fitur Distingtif Pelafalan Bunyi Bahasa Indonesia oleh Youtuber Jepang (Studi Kasus: Genki) ini berusaha untuk membedah perbedaan apa saja yang ditemukan dalam pelafalan bahasa Indonesia oleh Genki. Dari penelitian yang sudah dilakukan, perbedaan dibedakan atas tiga jenis, yaitu: (1) perubahan ciri distingtif (bunyi [ u ] menjadi [ ɯ ], [ ʊ ] menjadi [ ɯ ], dan [ ɪ ] menjadi [ I ], bunyi [ l ] menjadi [ ɾ ], [ r ] menjadi [ ɾ ], [ s ] menjadi [ t͡s ], dan [ n ] menjadi [ ŋ ]); (2) pelesapan segmen bunyi (pelesapan bunyi [ ɾ ], bunyi [ n ], bunyi [ ʔ ], serta bunyi sertaan [ m ]); dan (3) penambahan segmen bunyi (bunyi [ g ], [ o ], [ ɯ ], [ I ], dan [ ə ]).Beberapa perbedaan di atas ditemukan di beberapa kondisi. Dalam penelitian ini, perbedaan akan dijelaskan dengan merujuk pada fitur-fitur distingtif yang dimiliki oleh bunyi. Penjabaran fitur-fitur distingtif tersebut nantinya akan berlanjut pada penjelasan perbedaan kondisi antara organ wicara Genki dengan pelafal asli bahasa Indonesia. Tahap selanjutnya perbedaan tersebut akan ditulis dalam bentuk kaidah atau rumus fonologis sesuai dengan prinsip aliran Fonologi Generatif.
Published
2019-07-10
Section
Articles
Abstract Views: 286
PDF Downloads: 633