CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA TUTURAN KELOMPOK MASYARAKAT MULTILINGUAL DI KAMPUNG INGGRIS PARE KEDIRI

  • ELYKA KHIKMAH

Abstract

ABSTRAK

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA TUTURAN KELOMPOK MASYARAKAT MULTILINGUAL DI KAMPUNG INGGRIS PARE KEDIRI

Nama : Elyka Khikmah

NIM : 15020074049

Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia

Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Bahasa dan Seni

Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya

Pembimbing : Dr. Maria Mintowati, M.Pd

Kata Kunci : multilingual, kampung inggris, alih kode, campur kode

Masyarakat penutur suatu bahasa sangat beragam. Keberagaman bahasa ini muncul karena adanya kebutuhan penutur yang digunakan sesuai dengan situasi dan konteks sosialnya sehingga memungkinkan masyarakat Indonesia menggunakan dan memiliki lebih dari satu bahasa. Masyarakat yang menggunakan lebih dari satu bahasa ini disebut multilingual. Kampung Inggris yang terletak di Desa Telungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri merupakan masyarakat multilingual karena, mereka mengenal dan menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Adanya keberagaman bahasa menimbulkan terjadinya peralihan bahasa maupun penyisipan dari suatu bahasa kebahasa lain, sehingga menyebabkan terjadinya masalah sosiolinguistik yakni alih kode dan campur kode. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud alih kode dan campur kode serta penyebab alih kode dan campur kode pada masyarakat multilingual di kampung Inggris Pare Kediri.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yang digunakan untuk memperoleh hasil berupa data tertulis yang bersumber dari penutur-penuturnya. Sumber data penelitian ini adalah tuturan masyarakat multilingual di kampung Inggris. Data penelitian ini adalah tuturan-tuturan berwujud alih kode dan campur kode oleh masyarakat multilingual di kampung Inggris.

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah ditemukannya 1) bentuk alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dan bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, dari Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. 2) bentuk campur kode berupa penyisipan kata, perulangan kata dan klausa berasal dari bahasa Jawa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Penyisipan frasa berasal dari bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Penyisipan baster yang merupakan perpaduan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris dan antara bahasa Jawa dan bahasa Inggris. Selanjutnya penyisipan unsure berwujud idiom berbahasa Inggris. 3) faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode yaitu pembicara atau penutur, perubahan situasi dan hadirnya pihak ketiga. 4) faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode yaitu pembicara, lawan tutur, keterbatasan padanan kata, inggin menciptakan suasana santai dan pengaruh unsur prestise.





Published
2019-07-11
Section
Articles
Abstract Views: 37
PDF Downloads: 234