Tindakan Kritis dalam Kumpulan Cerpen Si Tukang Onar Karya Maxim Gorky (Kajian Teori Kritis Jurgen Habermas)

  • CHALIVE BARRYL ALAM

Abstract

Karya sastra memiliki tujuan dan fungsi masing-masing bagi penikmat karya sastra, yakni sebagai pandangan ke arah sosial yang lebih baik dan bermakna bagi masyarakat. Kumpulan cerpen Si Tukang Onar menggambarkan kehidupan sosial masyarakat yang melakukan tindakan sesuai aturan yang berlaku sehingga dapat menghasilkan tujuan atau keputusan yang diinginkan untuk membantu menyelesaikan masalah seseorang ataupun kelompok sosial masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami tindakan kritis yang terdapat pada kumpulan cerpen Si Tukang Onar karya Maxim Gorky berdasarkan teori kritis Jurgen Habermas sehingga dapat mendeskripsikan tindakan kritis yang terdapat pada kumpulan cerpen: (1) tindakan teleologis dalam kumpulan cerpen Si Tukang Onar karya Maxim Gorky, (2) tindakan normatif dalam kumpulan cerpen Si Tukang Onar karya Maxim Gorky, (3) tindakan dramaturgi dalam kumpulan cerpen Si Tukang Onar karya Maxim Gorky, (4) tindakan komunikatif dalam kumpulan cerpen Si Tukang Onar karya Maxim Gorky. Teori kritis hermeneutik Jurgen Habermas digunakan sebagai acuan dalam menganalisis tindakan kritis yang terdapat pada kumpulan cerpen Si Tukang Onar karya Maxim Gorky. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena pengumpulan data berupa kalimat dan paragraf. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra bahwa karya sastra merupakan peristiwa kehidupan sosial masyarakat. Sumber data penelitian ini adalah kumpulan cerpen Si Tukang Onar karya Maxim Gorky. Data dari penelitian ini berupa kata-kata, kalimat, dan paragraf. Teknik yang digunakan adalah teknik baca catat, teknik analisisnya yakni berpedoman sesuai analisis isi pada cerpen dengan teori kritis hermeneutik. Hasil dari penelitian ini ditemukannya tindakan kritis yang meliputi tindakan teleologis yakni para pekerja mengambil keputusan bersama untuk mencapai kesepakatan untuk memperoleh kebijakan yang baik dari atasannya sesuai aturan yang ada pada prospek pekerjaan. Tindakan normatif yakni pada si anak yang tetap percaya dengan Tuhan sebagai prinsip kehidupan dan selalu menghargai orang sesuai norma yang berlaku. Tindakan dramaturgi yakni pada tokoh Signor yang selalu menampilkan kebebasan pada dirinya di saat mengalami cobaan hidup, tindakan ini sebagai keputusan bahwa hidup bermasyarakat tak sepatutnya bersedih, harus bahagia. Tindakan komunikatif yakni pada para pekerja yang selalu menciptakan pendapat di saat situasi yang tidak kondusif untuk memecahkan masalah, sehingga tindakan ini dapat menghasilkan keputusan bersama yang sesuai dengan pendapat dan kesadaran seseorang.
Published
2020-05-21
Section
Articles
Abstract Views: 161
PDF Downloads: 326