CITRA PEREMPUAN DALAM FILM IMPERFECT KARYA ERNEST PRKASA: KAJIAN MITOS KECANTIKAN NAOMI WOLF

  • Aldila Dwi Noviari Universitas Negeri Surabaya
  • Ririe Rengganis Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra perempuan dalam film Imperfect karya Ernest Prakasa dengan menggunakan kajian mitos kecantikan Naomi Wolf dan pandangan masyarakat yang melalui tokoh laki-laki dan perempuan dalam film, dan data kuisoner terhadap film Imperfect tersebut. Penelitian ini merupakan jenis kualitatif, dengan menggunakan pendekatan pragmatik karena penelitian ini memberikan perhatian utama terhadap peranan pembaca terhadap suatu karya sastra. Metode pengumpulan data penelitian tersebut adalah simak catat, sedangkan metode analisis data menggunakan metode deskriptif, yaitu 1)menganalisis data dalam transkrip film, 2) mengulas data kuisoner, 3)menyusun hasil analisis, 4)membuat simpulan, dan 5)menyajikan hasil penelitian. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa dalam film Impefect karya Ernest Prakasa memiliki pandangan negatif yang digambarkan pada tokoh perempuan tentang tubuh yang dimilki, dikaji menggunakan mitos kecantikan Naomi Wolf. Mitos kecantikan Naomi Wolf tersebut yaitu lingkungan kerja, kebudayaan, religi, seks, menahan rasa lapar, dan kekerasan yang dialami tokoh perempuan dalam film Imperfect. Dalam mitos kecantikan lingkungan kerja yang sering dialami oleh tokoh perempuan melalui PBQ (professional beauty qualification) yang menjadi salah satu syarat dan ketentuan perempuan dalam lingkungan kerja. Mitos kecantikan dalam kebudayaan yang dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya yang dijadikan perempuan salah satu perhatian dalam kehidupannya. Mitos kecantikan dalam religi merupakan salah satu keyakinan yang menyebabkan ketakutan-ketakutan atas dalam dirinya. Mitos kecantikan dalam seks yang mempengaruhi kepercayaan diri dalam menjalin lawan jenis. Mitos kecantikan dalam menahan rasa lapar merupakan salah satu cara yang digambarakn tokoh perempuan untuk mendapatkan tubuh yang diinginkan. Mitos kecantikan dalam kekerasan yang dialami tokoh perempuan sebagai keinginan perempuan terhadap mitos kecantikan yang sudah mengakar dalam masyarakat. Pandangan masyarakat yang melalui tokoh laki-laki maupun perempua, atau melalui data kuisoner penonton dalam film Imperfect tersebut terdapat beberapa permasalahan yang dialami oleh masayarakat secara langsung. Film tersebut yang menunjukkan adanya Body shaming atau Body insecure terhadap dalam diri perempuan. Dengan demikian, film Imperfect mengajak para perempuan untuk mencintai tubuh yang dimiliki sejak lahir, tanpa menilai dari fisik saja.

Kata kunci: citra perempuan, mitos kecantikan, film Imperfect.

Published
2020-12-07
Section
Articles
Abstract Views: 433