Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Insan Mulya Kota Baru Driyorejo Gresik

  • Nurlinah Sugiarti Universitas Negeri Surabaya
  • Mulyono Mulyono Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Belajar merupakan sebuah proses memaknai sebuah pengalaman menjadi sebuah pengetahuan. Oleh karena itu, dalam
proses belajar diperlukan sebuah strategi pembelajaran yang bisa mentransfer proses mengalami menjadi sebuah
pengetahuan yang bermakna. Di mana, proses tersebut sejalan dengan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang
mengutamakan siswa untuk menikmati dan mengalami sebuah proses belajar secara alami sesuai potensi yang dimiliki.
Dari latar belakang itulah, penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan strategi pembelajaran berdiferensiasi dalam
pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Insan Mulya.Driyorejo Gresik. 2) mendeskripsikan respon siswa terhadap
strategi pembelajaran berdiferensiasi dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Insan Mulya Driyorejo Gresik.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh melalui observasi selama
pembelajaran berlangsung yang dilakukan pada 25 siswa kelas IV SD Insan Mulya Driyorejo Gresik. Penelitian ini
menghasilkan implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Kesimpulan dari penelitian
ini yaitu: 1) Strategi pembelajaran berdiferensiasi dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Insan Mulya
dilaksanakan dengan tahapan-tahapan yang diawali dengan asesmen diagnostik untuk menyesuaikan pembelajaran
berdasarkan kebutuhan belajar siswa. Hasil pembelajaran dengan strategi diferensiasi siswa kelas IV SD Insan Mulya
pada diferensiasi gaya belajar sebanyak 72% siswa dinyatakan telah mahir, sedangkan 44% siswa dinyatakan telah
berkembang. Pada diferensiasi minat sebanyak 60% siswa dinyatakan mahir dan 40% siswa dinyatakan telah
berkembang dengan baik. Pada pembelajaran diferensiasi konten, 36% siswa dinyatakan telah mahir, 56% dinyatakan
sudah berkembang, dan 8% dinyatakan belum berkembang. Pada diferensiasi proses 56% siswa dinyatakan mandiri dan
hanya membutuhkan pertanyaan pemandu untuk membatu menyelesaikan tugas. 44% siswa masih membutuhkan
bantuan guru untuk menyelesaikan tugas. Sementara pada diferensiasi produk, 72% siswa dinyatakan telah mahir dan
28% dinyatakan sudah berkembang dengan baik. 2) Respon siswa terhadap strategi pembelajaran berdiferensiasi sangat
positif. Siswa sangat antusias selama pelaksanaan pembelajaran, karena pembelajaran dilaksanakan dengan variatif. 92%
siswa merasa bersemangat dalam belajar. Sedangkan 8% siswa merasa masih membutuhkan bantuan untuk
menyesuaikan dengan kondisi belajar berdiferensiasi.
Kata Kunci: Berdiferensiasi, Konten, Diagnostik

Published
2022-08-02
Abstract Views: 1526
PDF Downloads: 2408