PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIPA ETIKA BERBAHAS BERBASIS PLURIKULTURAL BAGI PEMELAJAR BIPA MADYA
Abstract
Pengajaran BIPA di Indonesia semakin berkembang bersama waktu, dengan beragam konsep pembelajaran sesuai dengan tujuan pemelajar, akan tetapi dalam pembelajaran terkadang terdapat beberapa ketidakpuasan dalam melakukan proses pembelajaran salah satunya dengan kurangnya efektivitas bahan ajar. Maka dengan ini peneliti melakukan riset guna memajukan proses pembelajaran dengan mengembangkan bahan ajar yang menarik sesuai dengan kebutuhan pemelajar dengan pendalaman plurikultural. Pada pendalaman plurikutural ini diperlukan untuk menambah wawasan terkait perbedaan budaya kepada pemelajar yang berasal dari berbagai Negara dengan fokus pada pengajaran tentang etika yang lambat laun jika tidak diajarkan akan mempengaruhi hubungan social. Disisi lain pemelajar kurang memahami mengenai kebahasaan dan kegunaan tentang kata negasi dan kata seru. Oleh Karen itu, peneliti memberikan pengajaran kebahasan tersebut agar lebih mengenal lagi penggunaan kata dalam penulisan kalimat. Metode yang digunakan adalah reseach and development atau metode gabungan dengan tujuan mengembangkan dan memvalidasi bahan ajar sebagai produk penelitian dengan cara melakukan pengembangan pada proses penelitian. Adapun hasil dalam proses pengembangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya Bahan Ajar berpengaruh terhadap keefektifan terhadap pencapaian hasil belajar dari skor pengumpulan data terkait menunjukkan nilai 87.5% dalam penyajian materi yang praktis menunjukkan skor 87 sehingga membuat pemelajar BIPA berhasil mencapai tujuan pembelajaran sehingga mendapatkan skor 168. Sehingga disimpulkan bahwa Saran Bahan ajar dengan menggunakan metode ADDIE merupakan media yang didesain dan dimodifikasi secara khusus untuk pemelajar BIPA madya materi kata seru dan kata negasi pada etika dalam kehidupan bermasyarakatdengan manfaat dari bahan ajar ini adalah untuk membantu dan mempermudah pemelajar dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: BIPA, plurikultural, etika