IMPLEMENTASI PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH TAHAP PEMBIASAAN SISWA KELAS VII MTS ROUDLOTUL ULUM SUMBEREJO KECAMATAN PAGAK KABUPATEN MALANG

Abstract

Program Gerakan Literasi Sekolah telah dicanangkan oleh Kemendikbud tahun 2016. Program ini memiliki tiga tahapan, yaitu pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Gerakan Literasi Sekolah merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan keterampilan membaca siswa melalui pembiasaan membaca 15 menit buku nonpelajaran. Dari hasil survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dengan ranking 62 dari 70 negara. Berdasarkan hasil pengamatan awal di MTs Roudlotul Ulum ditemukan bahwa sarana prasarana yang tersedia kurang optimal. Hal tersebut ditandai dengan tidak adanya pojok baca. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus pihak sekolah untuk memaksimalkan penerapan GLS. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan awal sarana prasarana program GLS, pelaksanaan program GLS tahap pembiasaan, dan respon siswa terhadap program GLS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan angket serta teknik analisis data model Miles and Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keadaan awal sarana prasarana cukup mendukung program GLS di MTs Roudlotul Ulum dengan tersedianya perpustakaan, sudut baca kelas, dan lingkungan kaya teks. Program GLS tahap pembiasaan di MTs Roudlotul Ulum dilakukan berdasarkan buku panduan GLS yang diwujudkan dengan diterapkannya kegiatan membaca 15 menit, mencatat hasil bacaan di jurnal membaca, dan menciptakan lingkungan kaya teks. Hasil respon siswa terhadap program GLS tergolong dalam kategori respon positif dengan kesimpulan bahwa program GLS termasuk kegiatan yang dapat membentuk jiwa literat siswa serta menambah ilmu pengetahuan.

Kata Kunci: Implementasi, Gerakan Literasi Sekolah, dan Tahap Pembiasaan