SIMBOL KETERBELAKANGAN PENDIDIKAN PADA FILM LASKAR PELANGI

  • Zaenal Abidin
  • Suyatno Suyatno

Abstract

Keterbelakangan merupakan masalah yang dihadapi oleh kaum miskin yang tidak memiliki kemampuan hidup tercukupi. Keterbelakangan pendidikan juga mengalami hal yang sama, namun pendidikan tetaplah menjadi ruangan yang penting bagi mereka kaum miskin. Penelitian ini akan membahas tentang simbol keterbelakangan pendidikan yang terdapat dalam film Laskar Pelangi. Film ini merupakan adaptasi dari novel yang telah di-ekranisasikan ke bentuk yang lebih nyata yakni film. Proses ekranisasi dari novel ke film menimbulkan segi cerita berkurang dalam segi alur dan penokohan, serta terdapat tokoh yang ditambahkan untuk melengkapi cerita.  Keterbelakangan pendidikan akan mengeksresikan dimana letak kejadian film Laskar Pelangi mengenai mereka dari kehidupan sosialnya. Kehidupan sosial yang mereka alami tentunya akan diekspos di penelitian ini, dengan menggunakan data deskriptif yang dapat mendeskripsikan masalah. Lalu mengenai budaya mereka yang dapat menampilkan tarian sederhana dimana mereka menggunakan alat melalui alam karena keterbatasan mereka. Tarian adat yang ditampilkan merupakan gambaran dari kebiasaan mereka menambang timah. Dan yang terakhir dari kehidupan ekonomi mereka, sepuluh orang tua Laskar Pelangi rata-rata memiliki kehidupan yang tidak stabil dalam menunjang kehidupan anak-anak mereka. Akibatnya peralatan yang digunakan untuk sekolah tidak dapat mereka miliki dengan layak tidak seperti sekolah lainnya. Sehingga dalam penelitian ini akan membahas mengenai ketiga aspek tersebut menggunakan teori simbol menurut Arthur Asa Berger.

Kata Kunci: Keterbelakangan pendidikan, ekranisasi, sosial, budaya, ekonomi.

 

Published
2024-03-26
Abstract Views: 11
PDF Downloads: 30