REPRESENTASI KEKUASAAN DALAM NOVEL MENABUR KARISMA MENUAI KUASA KARYA ABDUR ROZAKI : KASJIAN SOSIOLOGI MICHEL FOUCAULT.

Abstract

Kekuasaan dapat terjadi dimana-mana dan dengan berbagai macam cara serta media. Adanya kekuasaan tentu membawa dampak terhadap fenomena-fenomena yang ada dalam kehidupan, baik untuk individu, kelompok masyarakat, ataupun lembaga. Permasalahan dalam penelitian ini adalah membahas tentang representasi bentuk kekuasaan yang terjadi di Madura oleh dua rezim besar yaitu Kiai dan blater. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Mendeskripsikan representasi bentuk kekuasaan novel Menabur Karisma Menuai Kuasa karya Abdur Rozaki, (2) Mendeskripsikan dampak representasi kekuasaan dalam novel Menabur Karisma Menuai Kuasa karya Abdur Rozaki. Jenis dan pendekatan penelitian ini yaitu pendekatan sosiologi sastra dan deskriptif kualitatif. Data dan sumber data berasal dari Novel Menabur Karisma Menuai Kuasa Karya Abdur Rozaki. Hasil penelitian mengemukakan bahwa (1) adanya bentuk kekuasaan yang direpresentasikan melalui kata, frasa, kalimat, maupun paragraf yang ada dalam novel Menabur Karisma Menuai Kuasa karya Abdur Rozaki. Adapun bentuk representasi kekuasaan yang ada dalam novel dibagi menjadi dua sebagaimana yang diklasifikasikan Michel Foucault yaitu bentuk kekuasaan terhadap tubuh dan pikiran. Bentuk kekuasaan terhadap tubuh dalam novel Menabur Karisma Menuai Kuasa direpresentasikan melalui objektifikasi, manipulasi, dominasi, dan kontrol. Sedangkan bentuk kekuasaan terhadap pikiran direpresentasikan melalui stigmatisasi, manipulasi, dominasi, dan kontrol, (2) adanya dampak representasi bentuk kekuasaan novel Menabur Karisma Menuai Kuasa karya Abdur Rozaki diklasifikasikan menjadi tiga aspek yaitu politik, budaya dan ekonomi, serta pendidikan. Dampak pada tiga aspek tersebut berpengaruh pada kedua rezim besar Madura dan masyarakat Madura.

 Kata Kunci: Michel Foucault, bentuk kekuasaan.