REPRESENTASI NILAI BUDAYA DALAM TRADISI RITUAL ADAT GUMBREGAN MASYARAKAT SAMIN DI DUSUN JEPANG, DESA MARGOMULYO, KECAMATAN MARGOMULYO, KABUPATEN BOJONEGORO: KAJIAN SEMIOTIKA

Abstract

Penelitian ini memiliki latar belakang tradisi budaya adat yang terdapat dalam kelompok masyarakat samin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budaya Ketuhanan, nilai budaya kealaman, nilai budaya kewaktuan, nilai budaya keaktivitasan, dan nilai budaya kemanusiaan dalam tradisi ritual adat Gumbregan masyarakat samin. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data yang digunakan adalah ritual adat Gumbregan masyarakat samin, sumber data diperoleh dari beberapa informan yang terkait. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara secara langsung selama prosesi ritual adat Gumbregan. Penganalisisan data yang digunakan adalah analisis semiotika Charles Sanders Peirce terkait representamen (sign), objek, dan interpretan. Hasil data yang ditemukan sejumlah 32 data terkait nilai budaya, 1) nilai budaya Ketuhanan sejumlah 8 data, yaitu wujud rasa syukur, rojo koyo, kupat dan lepet, doa nyuwun keslametan, mbaurekso, Nabi Sulaiman, tirone sapi, dan berkah sapi, 2) nilai budaya kealaman sejumlah 3 data, yaitu tanem tuwuh, kutu-kutu walang atogo, dan tradisine tiang kawasan hutan, 3) nilai budaya kewaktuan sejumlah 4 data, yaitu Jumat Pahing tiap selapan, bulan Suro, ahli waktu, dan sak kobere, 4) nilai budaya keaktivitasan sejumlah 11 data yang dibagi 2 jenis, luar prosesi yaitu investasi sapi, tidak diperintah, nggambaraken angon sapi, momong hewan, meruhi danyang, dan Ki Dadung Awuk, dalam prosesi, yaitu perempatan desa, diikuti laki-laki, uborampe dipun jejer melingkar, ngandakne, dan ditanduke makanan, 5) nilai budaya kemanusiaan sejumlah 6 data, yaitu Gumbregan adat Jawi, kesetaraan, berbagi, semua dulur, dahar bareng, dan budaya rukun.

Kata Kunci: Nilai Budaya, Gumbregan, Masyarakat Samin, Semiotika