KEEFEKTIFAN METODE MULTISENSORI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN LITERAL PESERTA DIDIK DISLEKSIA KELAS 8 SMPN 2 KRIAN, SIDOARJO
Abstract
Rendahnya keterampilan membaca tergolong problematika perkembangan keterampilan berbahasa khususnya peserta didik disleksia. Penyebab kurangnya inovasi pendidik dalam mengemas metode pembelajaran yang tepat sebagai solusi meningkatkan keterampilan membaca pemahaman literal peserta didik disleksia kelas 8 SMPN 2 Krian, Sidoarjo berdampak pada kebutuhan khusus peserta didik yang tidak terpenuhi secara optimal. Tujuan penelitian ini mengaji implementasi metode multisensori Fernald pada pembelajaran membaca pemahaman literal, kemampuan membaca pemahaman literal, dan respon peserta didik disleksia kelas 8 SMPN 2 Krian, Sidoarjo. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan melibatkan analisis kuantitatif dan kualitatif (campuran) dengan mengkomparasikan hasil pretest dan posttest yang diintegrasikan dengan instrumen EGRA (Early Grade Reading Assessment). Implementasi metode multisensori Fernald dilaksanakan dengan desain one group pretest posttest yang didampingi oleh pendidik. Berdasarkan data yang diperoleh, respon peserta didik terhadap kegiatan membaca sangat beragam, mencerminkan perbedaan tingkat kenyamanan, kepercayaan diri, dan pemahaman terhadap isi teks. Sebagian peserta didik merasa nyaman dan memiliki minat tinggi dalam membaca, namun belum sepenuhnya mampu memahami teks secara mendalam, yang menunjukkan perlunya penguatan kemampuan kognitif dalam membaca. Sementara itu, peserta didik lain menunjukkan perkembangan positif dalam hal kepercayaan diri dan pemahaman isi yang dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang tepat, lingkungan belajar yang mendukung, serta pengalaman membaca yang luas. Variasi ini menegaskan bahwa pengembangan literasi memerlukan pendekatan yang adaptif dan berpusat pada kebutuhan serta potensi masing-masing peserta didik.Temuan ini mengindikasikan bahwa metode multisensori efektif membantu peserta didik disleksia mengolah informasi secara terintegrasi melalui sensori indra, seperti visual, audio, taktil, dan kinestetik. Implementasi metode multisensori tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif peserta didik selama proses pembelajaran. Penelitian ini menekankan pentingnya strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, khususnya peserta didik disleksia. Selain itu, diperlukan pengembangan lebih lanjut dalam bentuk inovasi metode dan adaptasi media pembelajaran untuk meningkatkan keefektifannya.
Kata Kunci: Disleksia, Keterampilan Membaca, Membaca Pemahaman Literal, Metode Multisensori, Tes EGRA
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section

