CAMPUR KODE DALAM INTERAKSI MASYARAKAT BILINGUAL DI DESA BRANI WETAN, KECAMATAN MARON, KABUPATEN PROBOLINGGO (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)

Authors

  • Andita Yusrolana
  • Mintowati Mintowati

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman bahasa daerah yang sangat tinggi. Salah satu wilayah yang mencerminkan kekayaan bahasa tersebut adalah Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Masyarakat di desa ini terbiasa menggunakan lebih dari satu bahasa dalam kehidupan sehari-hari, yakni bahasa Madura, bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa. Kebiasaan berbahasa ganda ini menimbulkan fenomena campur kode dalam berbagai interaksi sosial masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud campur kode yang digunakan masyarakat Desa Brani Wetan serta mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, simak, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud campur kode yang ditemukan meliputi penyisipan unsur berwujud kata, frasa, perulangan kata, dan klausa. Dari keempat wujud tersebut, campur kode berwujud kata merupakan yang paling dominan ditemukan. Selain itu, campur kode berbentuk frasa juga banyak ditemukan, yang juga mencakup frasa nomina, verba, adjektiva, dan adverbia. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam interaksi masyarakat bilingual di Desa Brani Wetan antara lain karena kebiasaan penutur, keinginan menjelaskan atau menafsirkan, identifikasi ragam, penggunaan istilah yang lebih populer, sikap menghormati lawan tutur, serta tidak adanya padanan kata yang tepat. Penelitian ini menunjukkan bahwa campur kode bukan hanya fenomena linguistik semata, tetapi juga bagian dari kebiasaan masyarakat dalam menyesuaikan tuturan dengan konteks sosial dan kebutuhan komunikasi.

Kata Kunci: Bilingual, Campur Kode, Desa Brani Wetan

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-07-30
Abstract views: 14 , PDF Downloads: 5