RESISTENSI FEMINISME EKSISTENSIAL TERHADAP KONSTRUKSI GENDER DALAM FILM IPAR ADALAH MAUT KARYA ELIZASIFA (KAJIAN FEMINISME EKSISTENSIAL SIMONE DE BEAUVOIR)

Authors

  • Setya Tri Umami
  • Titik Indarti

Abstract

Film sebagai medium naratif memiliki kekuatan dalam merepresentasikan realitas sosial, termasuk isu ketidakadilan gender dan perjuangan perempuan dalam masyarakat patriarkal. Salah satu film yang mengangkat persoalan tersebut adalah Ipar Adalah Maut karya Elizasifa, yang memperlihatkan dinamika peran perempuan dalam menghadapi tekanan sosial dan budaya.. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan resistensi feminisme eksistensial melalui bentuk ketidakadilan perempuan dan strategi perempuan untuk mencapai eksistensinya dengan menolak diri sebagai sosok yang lain. Penelitian ini menggunakan teori feminisme Simone de Beauvoir dengan pendekatan objektif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik simak catat. Teknik analisis data dalam penelitian menyimak, menganalisis, mendeskripsikan, dan mengklasifikasikan data dalam bentuk tabel. Hasil dalam penelitian iniĀ  mengungkapkan bahwa (1) wujud eksistensi perempuan dalam film Ipar Adalah Maut karya Elizasifa dalam bentuk ketidakadilan pada perempuan berupa pelecehan seksual (2) perempuanĀ  mampu melawan untuk menunjukkan eksistensinya menggunakan strategi perempuan dapat pekerja, perempuan mampu dalam ekonomi, dan perempuan mampu menolak menjadi objek. Melalui strategi ini, perempuan berhasil membangun eksistensi yang utuh dan mandiri. Temuan ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki potensi untuk melawan sistem yang mengekang dan membentuk identitasnya sendiri. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pijakan bagi penelitian selanjutnya untuk mengembangkan kajian feminisme eksistensial dalam karya sastra, khususnya film, sebagai cerminan realitas sosial yang terus berkembang. penelitian ini menunjukkan bahwa film dapat menjadi medium reflektif yang menampilkan resistensi perempuan terhadap konstruksi gender yang menindas. Implikasinya, penelitian ini mendorong pemahaman kritis terhadap representasi perempuan dalam film dan pentingnya mengedepankan kesadaran eksistensial perempuan dalam kehidupan sosial. Temuan ini juga dapat menjadi rujukan bagi kajian sastra dan media yang mengangkat isu-isu kesetaraan gender.

Kata Kunci: feminisme, film, eksistensi, strategi perlawanan

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-11-20
Abstract views: 1 , PDF Downloads: 0