Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Jigsaw di Sekolah Menengah Kejuruan

Authors

  • Mochammad Rafli Aziz Universitas Negeri Surabaya
  • Suparji Suparji Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/ees.v1i2.69824

Keywords:

Learning motivation, Jigsaw , Direct instruction

Abstract

Kurangnya penyesuaian model pengajaran dengan tingkat motivasi belajar peserta didik sering menjadi kendala dalam meningkatkan hasil belajar. Keberhasilan model pembelajaran kooperatif metode jigsaw dan langsung (Direct instruction) akan dibandingkan dalam studi ini dengan elemen pembelajaran dasar konstruksi bangunan gedung, dengan mempertimbangkan perbedaan tingkat motivasi belajar (tinggi dan rendah). Menggunakan desain kuasi-eksperimental dengan pendekatan kuantitatif, studi ini menerapkan desain faktorial 2×2, dengan menggunakan model pengajaran (Jigsaw atau Direct instruction) sebagai variabel bebas atau independen dan motivasi belajar sebagai variabel moderator. Data penelitian dikumpulkan melalui angket motivasi dan tes kognitif, kemudian ditelaah menggunakan analisis varian dua arah (ANAVA). Luaran penelitian mengonfirmasi bahwa metode jigsaw lebih efektif dibandingkan Direct instruction, baik bagi peserta didik bermotivasi tinggi (74,433 vs. 66,601) Selain itu, peserta didik bermotivasi tinggi memperoleh hasil lebih baik jika disandingkan dengan yang bermotivasi rendah dalam kedua model. Namun, analisis interaksi menunjukkan nilai signifikansi 0,812 (>0,05), Akibatnya, diantara metode pembelajaran dan motivasi belajar peserta didik terhadap hasil belajar tidak terdeteksi interaksi yang signifikan. Dengan pemahaman lain bahwa model pembelajaran kooperatif menggunakan metode jigsaw terbukti lebih optimal sebagai peningkat hasil belajar disandingkan dengan Direct instruction, terlepas dari tingkat motivasi belajar peserta didsik yang beda.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-06-25

Issue

Section

Articles
Abstract views: 73 , PDF Downloads: 30