PEMBENTUKAN DAN MAKNA KONTEKSTUAL DAJARE PADA SERIAL KARTUN DORAEMON EPISODE 452 (???????????)

Authors

  • NITA FADILAH

Abstract

Dajare merupakan salah satu permainan kata dalam bahasa Jepang. Permainan kata ini banyak digunakan di dalam keseharian masyarakat Jepang sebagai humor dan media periklanan. Untuk lebih mengetahui dan memahami apa itu dajare, maka dapat dilakukan dengan cara menganalisis pembentukan serta makna kontekstual dari dajare dalam penggunaannya di kehidupan sehari-hari. Salah satu media yang dapat digunakan untuk menganalisis dajare yakni serial kartun Jepang yang di dalamnya terdapat pemakaian dajare. Penelitian ini penting untuk dilakukan, terutama bagi para pemelajar Bahasa Jepang agar dapat memahami dan bisa menggunakan dajare, dengan tujuan untuk lebih mengakrabkan diri dengan orang Jepang, atau juga untuk kepentingan lainnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai pembentukan dajare pada serial kartun Doraemon episode 452 (???????????), dan makna kontekstual dari dajare itu. Untuk menjawab kedua rumusan masalah tersebut, peneliti menggunakan teori pembentukan dajare oleh Dybala, dkk., dan teori pembentukan kata oleh Tsujimura, serta teori makna kontekstual oleh Chaer.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan hasil analisis penelitian secara terperinci. Adapun sumber data penelitian yang digunakan yaitu serial kartun Doraemon episode 452. Data berupa pembentukan dajare serta makna kontekstual yang terdapat di dalamnya. Pada penelitian ini ditemukan data sebanyak 33 data.

Kemudian diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) Pembentukan dajare yang ditemukan yakni mencakup 7 klasifikasi yang terbagi ke dalam pembentukan secara homophony, mora addition (initial, final, dan internal), mora omission (initial), mora transformation (vowel), kanji readings change, mix of languages, dan pause transference. Secara morfologi, pun phrase pada data yang ditemukan tersebut termasuk pada jenis free morphemes dan inflectional morphemes, dan ada juga yang mengalami pembentukan kata secara affixation, compounding, reduplication, clipping, dan borrowing; (2) Makna kontekstual yang terdapat dalam dajare tersebut yakni berupa (1) kata benda, seperti: roti, badak, dan unta; (2) kata kerja, seperti: berbaring, terbang, dan marah; (3) kata keterangan, seperti: kata keterangan jatuh, benda yang mencair, dan suara tawa; dan (4) ungkapan, seperti: ungkapan terimakasih dan ungkapan dari rasa terkejut.

Dengan mengetahui pentingnya penelitian ini, implikasi yang diharapkan yakni untuk dapat memasukkan materi mengenai dajare pada pembelajaran Bahasa Jepang, misal dalam bidang Sosiolinguistik. Dengan begitu, para pemelajar menjadi lebih memahami dan dapat menggunakan dajare dengan baik dan benar dalam keseharian berkomunikasinya.

                Kata Kunci: dajare, pembentukan, makna kontekstual

 

??

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????Dybala,dkk. (2012), ???Tsujimura (2004)???????????????????????????Chaer (2007) ??????????????????????????????????????Doraemon ??????????452????????????????????????????????????33 ?????????

                ?????????????????(1) ??????????????????????????????????????????????????????????????  ???????????????????????????????????????????????????; (2) ?????????????????????????????????????????????:????????????:???????????????:???????????????????: ??????????????? 

?????????????????

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-08-09
Abstract views: 61 , PDF Downloads: 150