Bahasa Gyaru dalam Cuitan Akun Twitter Anggota Komunitas Gyaru pada Tahun 2017: Konsentrasi pada Pembentukan Kata-Kata dan Shūjoshi

  • RESTY ANGGRAINI RETNO SUSANTY
  • JOKO PRASETYO

Abstract

Gyaru merupakan subkultur anak muda Jepang yang memiliki tren fashion yang unik. Bukan hanya pada fashionnya saja ternyata bahasa yang mereka gunakan juga memiliki keunikan. Bahasa yang digunakan pada golongan mereka disebut juga dengan gyaru-go. Gyaru-go sering berkembang tiap tahunnya, karenanya penelitian ini dibuat untuk mengetahui jenis pembentukan gyaru-go pada tahun 2017. Adapun shūjoshi yang digunakan oleh gyaru diketahui mengalami penyimpangan. Sehingga penelitian ini dibuat untuk mengetahui bentuk penyimpangan penggunaan shūjoshi yang digunakan oleh gyaru.

Teori Yonekawa mengenai jenis pembentukan wakamono kotoba digunakan untuk membahas masalah pertama yakni jenis pembentukan gyaru-go. Sedangkan teori Chino digunakan untuk membahas masalah kedua mengenai shūjoshi. Penelitian ini berupa penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data merupakan cuitan twitter dari tiga anggota Black Diamond. Penelitian ini menggunakan teknik analasis Miles dan Humberman.

Hasil penelitian didapatkan bahwa dalam cuitan akun twitter anggota komunitas gyaru pada tahun 2017 ditemukan sebelas jenis pembentukan diantaranya yakni: 1) Shakuyō; 2) Shōryaku; 3) Iikae; 4) Kashiramoji; 5) Goroawase; 6) Konkō; 7) Meishi no Hasei; 8) Keiyōshi/keiyōdōshi no hasei; dan 9) Oto no tenka, serta dua sisanya merupakan jenis pembentukan baru gyaru-go, diantaranya: 10) Kogo; 11) Futatsu ijō no gokesei de awaseru hōhō. Pada penyimpangan penggunaan shūjoshi oleh gyaru ditemukan dua bentuk penyimpangan yakni penggunaan shūjoshi yang mengalami perubahan bentuk (katachi wo kaeru shūjoshi wo mochiiru) dan penggunaan shūjoshi laki-laki (dansei-go no shūjoshi wo mochiiru).

Kata Kunci: Variasi bahasa, Bahasa gyaru, Pembentukan kata, Shūjoshi
Published
2019-07-23
Section
Articles
Abstract Views: 139
PDF Downloads: 87