PRAGMAIMPERATIF DALAM AL-QUR’AN SURAH YASIN TERJEMAHAN BAHASA JEPANG

  • Fiona Citra Dewi S1 Prodi Pendidikan Bahasa Jepang UNESA

Abstract

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya menginterpretasikan makna yang dimaksudkan dengan
tepat pada tuturan imperatif. Tuturan imperatif merupakan tuturan yang paling kompleks karena bisa
disampaikan secara tidak langsung melalui konstruksi lain, yakni konstruksi deklaratif dan interogatif.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan fungsi dan makna kontekstual tuturan
imperatif tidak langsung dalam terjemahan bahasa Jepang Surah Yasin. Untuk menganalisis fungsi tindak
tutur imperatif, digunakan teori klasifikasi oleh Nitta, sedangkan untuk menganalisis makna kontekstual,
digunakan teori pragmatika oleh Yule. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber
data penelitian ini adalah Al-Qur’an translasi bahasa Jepang dengan sampel berupa Surah Yasin. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 25 data tuturan dengan makna imperatif tidak
langsung dalam Surah Yasin. Secara garis besar, fungsi dan makna yang terkandung di dalam sumber data
berisi tentang perintah untuk memperbanyak amal, larangan untuk menyekutukan Allah SWT, permohonan
agar para utusan menjadi saksi pernyataan keimanan, dan ajakan untuk menyembah Allah SWT. Dari
analisis data, diketahui bahwa fungsi imperatif meirei merupakan data yang paling sering muncul dan
tuturan dengan fungsi imperatif irai dan kanyuu merupakan data yang muncul paling sedikit. Hal itu
dikarenakan Al-Qur’an pada dasarnya berperan sebagai governing paradigm atau pengatur kehidupan
manusia.
Kata kunci: Al-Qur’an, imperatif, pragmatik
Abstract
The research is motivated by the importance of correctly interpreting a speaker’s meaning on imperative
speech act. Imperative is considered as an utterance of great complexity because it can be expressed by
variative structure, i.e. declarative or interrogative structure. The research aims to describe the function and
contextual meaning of imperative speech act in the Japanese translation of Surah Yasin. Nitta’s
classification in Japanese imperative function is used to analyze the imperative speech act’s function,
whereas Yule’s pragmatics theory is used to analyze the contextual meaning represented in the research’s
sample. Research project is conducted using descriptive qualitative method. The data source of the research
is the Japanese translation of Al-Qur’an, whilst the sample is Surah Yasin. The result shows that there are
25 speech act with indirect imperative meaning. The overall meaning is concerning about Allah’s
command to do good deeds, prohibition on any act of worshipping something other than Allah, request to
be heard by the messengers, and a call to worship Allah. The majority of data found in the research’s
sample is meirei imperative function, whereas the irai and kanyuu imperative function is least to be found.
It is resulted by virtue of Qur’an as a governing paradigm for mankind.
Keywords: Al-Qur’an, imperative, pragmatics.

要旨
本研究は最も複雑な文即ち働きかけの文を正しく解釈するのは重視からであり行われたのであ
る。ヤー・スィーン章の日本語訳における間接的な働きかけ発話の機能または含まれた実用的
な意味を把握することが本研究の目的である。第一の目的を果たす為に仁田義雄の働きかけ発
話の機能の分類理論を利用した。一方第二の目的を果たす為に Yule のプラグマ ティックス理
論を利用した。質的記述的方法である。本研究はクルアーンの日本語訳が資料とし、データは
ヤー・スィーン章である。結果は間接的働きかけ発話が 25 発見された。発話の機能や意味は大
抵良い行いをするように命令のこと・アッラー以外を崇拝するのを禁止されていること・使徒
たちを証人になるように依頼のこと・アッラーを崇拝しようという誘いかけのことである。デ
ータの分析により、命令機能の働きかけ発話が最多であるとし、依頼や勧誘が最少データということを明らかになる。その理由は聖クルアーンが基本的に
Governing paradigm、通称人間生
活の制御である。
キーワード: 聖クルアーン, 働きかけの文, 語用論

References

Al-Qur’an Al-Karim. Terjemahan bahasa Jepang oleh Nichia taiyaku chuukai no shuppan.
Bublitz, Wolfram dan Neal R. Norrick. (2011). Foundations of Pragmatics. Berlin: De Gruyter Mouton.
Hasegawa, Yoko. (2018). The Cambridge Handbook of Japanese Linguistics. Cambridge: Cambridge University Press.
Iori, Isao dkk. 2000. Shokyuu wo oshieru hito no tame no nihongo bunpou handobukku. Tokyō: 3ACorporation.
Leech, Geoffrey N. (1983). Principles of Pragmatics. New York: Longman.
Qutb, Sayyid. (Tanpa tahun). The Islamic Concept and its Characteristic. http://www.islambasics.com. Diakses tanggal 18 Juli 2023 dari https://islambasics.com/book/the-islamic-concept-and-its-characteristics/.
Rahardi, Kunjana. (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Rahmat, Asep dan Dera Nugraha. (2018). Rahasia Surah Yasin: Memahami Makna Jantung Al-Qur’an Berdasarkan Tafsir Klasik dan Modern. Jakarta:Qalam.
Said dkk. (2023). Quran Commands and Their Role in Developing the Moral Aspect. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 13(5), 2817 – 2827.
Sudaryanto. (1986). Metode Linguistik. Yogyakarta: UGM Press.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung: ALFABETA.
Sutedi, Dedi. (2011). Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.
Wahyuningsih, Sri. (2013). Metode Penelitian Studi Kasus. Madura: UTM Press.
Wijana, I Dewa Putu. (1996). Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: ANDI.
Yule, George. (1996). Pragmatics. Oxford: Oxford University Press.
Yulia, Nova. (2015). Fungsi dan Peran Tindak Tutur Imperatif Tidak Langsung dalam Bahasa Jepang. Lingua Didaktika. 9(1), 46 – 52.
Zadah, Hamami. (2022). Tafsir Surah Yaa-sin. Terjemahan oleh Ibnu Zuhri. Salatiga: PUSTAKA YASIN.
Published
2023-07-25
Abstract Views: 27
PDF Downloads: 30