METAFORA KEMATIAN PADA ANTOLOGI PUISI NUR EIN DUFT UND WINDESWEHEN

  • BELLA NUSHANTARI

Abstract

Makna figuratif atau kiasan yang berupa metafora, sebagai perangkat bahasa yang banyak digunakan dalam penulisan puisi. Metafora difungsikan untuk menghindari penggunaan kata yang monoton yang dapat menimbulkan kejenuhan para pembaca dalam menikmati karya puisi. Sehingga dalam penelitian ini mengangkat metafora kematian pada puisi-puisi kematian yang terdapat dalam antologi puisi “Nur Ein Duft und Windeswehen” karya Hermann Hesse. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang jenis-jenis metafora kematian dan kekuatan yang mendukung terbentuknya metafora dalam puisi-puisi kematian pada antologi puisi Nur Ein Duft, Und Windeswehen. Di dalam proses penelitian ini mendeskripsikan jenis metafora kematian dan bentuk kekuatan yang terdapat didalam metafora menggunakan teori dari Lakoff dan Turner. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah puisi-puisi kematian dalam antologi puisi “Nur Ein Duft und Windeswehen” karya Hermann Hesse. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kata atau kalimat dalam setiap larik puisi kematian yang teridentifikasi adanya metafora kematian. Hasil dari penelitian ini terdapat 14 kata atau kalimat yang memuat 6 jenis metafora kematian, yakni: mati adalah keberangkatan (3); mati adalah pergi ke tujuan akhir (4); mati adalah tidur (3); mati adalah kehilangan cairan (1); mati adalah pembebasan (1); dan, mati adalah kegelapan (2). Dan terdapat 4 kekuatan metafora yang dimanfaatkan Hermann Hesse dalam penggunaan metafora kematian dalam puisinya, yakni: kekuatan struktur (5); kekuatan pilihan (2); kekuatan alasan (3); kekuatan evaluasi (1).

Kata kunci : Metafora, Puisi, kematian.
Published
2020-07-01
Section
Articles
Abstract Views: 111
PDF Downloads: 323