Perkembangan Satuan Lingual Dazu dalam Buku Netzwerk

  • TRISKA RETNO

Abstract

Bahasa dinyatakan sebagai sebuah sistem yang sistematis. Sebagaiamana sebuah sistem, bahasa memiliki unsur-unsur yang tersusun secara teratur dan salah satu ciri yang dimiliki oleh bahasa adalah mengalami perkembangan struktur dari waktu ke waktu, tentu saja hal ini menimbulkan masalah bagi pembelajar bahasa Jerman seiring perkembangan satuan bahasa tersebut. Perkembangan bahasa dalam penelitian ini berfokus pada satuan bahasa dazu. Satuan bahasa dazu telah dideskripsikan dalam buku pembelajaran bahasa Jerman seperti Netzwerk, namun bahasan/deskripsi struktur satuan tersebut masih berupa Einzelstruktur, meskipun demikian isi deskripsi tersebut masih memiliki cela untuk dikaji lebih mendalam. Tidak hanya kajian einzel struktur yang berupa satuan bahasa dazu sebagai adverbia dan sebagai konjungsi melainkan juga perubahan struktur tersebut belum dideskripsikan dalam buku Netzwerk. Adapun perubahan satuan bahasa dazu terbatas pada bidang morfosintaksis secara paradigmatis dan sintakmasis, pembatasan pemilihan bidang ini berbasis pada kekompleksan satuan bahasa dazu pada bidang morfosintaksis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan penelitian ini diteliti dengan metode penelitian deskriptif kualitatif menggunakan teknik catat dan teknik analis, adapun data yang berupa teks teks bahasa Jerman diperoleh dari buku Netzwerk. Pada tahap berikutnya teori teori seperti teori adverbia, konjungsi dari Durrell dan teori Gramatikalisasi dari Henn-Memmesheimer digunakan dalam analisis penelitian ini. Melalui penggunaan teori adverbia Durrell dalam bukunya yang berjudul German Grammar Usage menjelaskan, satuan bahasa dazu memiliki ciri sebagai adverbia klausa yang menerangkan tentang alasan, selain itu dazu juga memiliki ciri ciri dapat disubstitusikan tidak hanya fungsi adverbia satuan bahasa dazu juga memiliki fungsi sebagai konjungsi jika menghubungkan 2 kalimat, satuan bahasa dazu sebagai konjungsi menempati posisi pada mittelfeld dan mengalami inversi.menurut Durrell, selain itu berdasarkan analisi dengan menggunakan teori Gramatikalisasi dari Henn-Memmesheimer hasil yang diperolah yaitu satuan bahasa dazu sebagai adverbia secara paradigmatis gramatikalisasinya memiliki struktur lemah karena tidak mengalami keterikatan dan bersifat bebas dengan satuan lingual lainnya serta satuan lingual tersebut juga dapat disubstitusikan dengan satuan lingual lainnya, sedangan satuan lingual dazu sebagai konjungsi secara paradigmatis bergramatikalisasi kuat karena bersifat terikat, tidak memiliki hubungan bebas dan bersifat terbatas serta memiliki keterbatasan substitusi jika dibandingan dengan dazu sebagai adverbia dengan kata lain satuan lingual dazu memiliki struktur baru. Sejalan dengan hal itu, satuan lingual dazu saat dianalisis secara sintagmasis memiliki struktur baru karena satuan lingual dazu secara formal bergantung dengan satuan lingual lainnya sejalan dengan satuan lingual dazu sebagai adverbia secara konjungsi saat dianalisis secara sintagmasis juga berstruktur baru dan mengalami ketergantungan dengan satuan lainnya atau dapat dikatakan dazu sebagai erganzung. Selanjutnya berbasis pada teori Durrell mengenai adverbia satuan bahasa dazu sebagai adverbia memiliki bisa menempati posisi vorfeld dan nachfeld, sedangkan sebagai konjungsi satuan bahasa dazu hanya dapat menempati posisi sebagai mittelfeld. Hasil dari penilitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan pemahaman tambahan mengenai perkembangan satuan bahasa dazu yang dapat digunakan sebagai referensi dalam pembelajaran bahasa Jerman dan sebagai referensi bagi penelitian lainnya terkait perkembangan bahasa dalam bahasa Jerman.

Published
2020-07-06
Section
Articles
Abstract Views: 58
PDF Downloads: 78