ANALISIS PEMETAAN DAERAH RAWAN PETIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE KRIGING DI WILAYAH KOTA/KABUPATEN PASURUAN

  • RIFATUL KHASANAH

Abstract

Abstrak

Wilayah Indonesia secara geografis beriklim tropis dengan tingkat pemanasan, kelembaban tinggi dan banyak mengalami hujan serta sambaran petir tinggi. Pasuruan merupakan daerah yang dikategorikan sebagai daerah yang rawan sambaran petir yang memungkinkan timbulnya awan-awan konvektif di sekitar lereng pegunungan. Sehingga dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis daerah rawan sambaran petir di wilayah kota/kabupaten Pasuruan berdasarkan data rekaman sensor Lightning Detection tahun 2013 serta menganalisis bentuk pemetaan kontur intensitas sambaran petir. Untuk mencapai tujuan tersebut maka data yang akan digunakan untuk dianalisis hanya data petir bertipe Cloud to Ground yang bermuatan positif saja karena petir tersebut yang sangat berbahaya. Data real-time sambaran petir yaitu dari rekaman sensor Lightning Detector yang kemudian diolah dengan menggunakan beberapa software Lightning Detector 2000, Lightning Data Processing, dan ArcGIS 10  kemudian dipetakan dengan menggunakan metode Kriging. Metode Kriging merupakan teknik perhitungan untuk mengestimasi dari suatu variabel teregional sehingga niali yang dihasilkan berupa kerapatan petir dalam setiap daerah yang diteliti. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa peta daerah rawan sambaran petir dan kontur intensitasnya yang terjadi di Wilayah Pasuruan. Berdasarkan pemetaan tersebut diperoleh total sambaran sebanyak 29.866 sambaran petir  serta daerah yang paling sering terjadi sambaran petir dan sambaran yang paling kuat terletak di daerah Kecamatan Prigen, Gempol,  dan Beji. Wilayah wilayah Pasuruan merupakan kategori daerah yang memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi akibat sambaran petir dengan 58,08%. Hal ini karena Wilayah Pasuruan yang terletak diantara pegunungan dan lautan sehingga mudah terbentuk awan Cumulonimbus(Cb).

 

Kata kunci : Daerah rawan sambaran petir, Lightning Detector 2000, Kriging, IKL, Pasuruan.

 

Abstract

Indonesian region geographically tropical climate with heating rate, high humidity, high lightning and strikes. Pasuruan is an area categorized as areas prone to lightning strikes that may lead to convective clouds around the mountain slopes. So the research conducted with the aim to analyze the areas prone to lightning strikes in the area of ​city / country Pasuruan based Lightning Detection sensors recording the data in 2013 and analyzes the shape of the contour mapping intensity of lightning strikes. To achieve these objectives, the data will be used to analyze only the data type of the Cloud to Ground Lightning positively charged because lightning is very dangerous. Real-time data lightning strikes based on Lightning Detector sensors are then processed using several software Lightning Detector 2000, Lightning Data Processing, and ArcGIS 10 then mapped using Kriging method. Kriging method is a calculation technique for estimation of a variable teregional that can produce lightning density values ​​in each area studied. Results obtained from this research is a map of areas prone to lightning strikes and intensity contour that occurred in Pasuruan region. Based on the mapping obtained a total of 29.866 lightning strikes and the areas most frequent lightning strikes of the most powerful Prigen, Gempol and Beji area’s. The areas city / of Pasuruan can be categorized as very high level of vulnerability to lightning strikes with 58.08%. This happened because Pasuruan region located between mountains and sea so it is easy to form Cumulonimbus clouds (Cb).

 

Keyword : Areas lightning prone strikes, Lightning Detector 2000, Kriging, IKL, Pasuruan.

Published
2015-10-28
Section
Articles
Abstract Views: 203
PDF Downloads: 237