STUDI b-VALUE UNTUK PENGAMATAN SEISMISITAS WILAYAH PULAU JAWA PERIODE 1964-2012

  • AFIFI MUTIARANI Jurusan Fisika
  • Madlazim Madlazim
  • Tjipto Prastowo

Abstract

Abstrak

Dinamika tektonik pulau Jawa didominasi oleh gerakan lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara bertumbukan dengan lempeng Eurasia yang relatif diam. Tunjaman lempeng tersebut mengakibatkan pergerakan batuan. Kondisi ini menjadikan pulau Jawa sebagai daerah tektonik aktif dengan tingkat seismisitas yang tinggi. Dalam konteks ini, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi gempa terhadap magnitudo gempa bumi dan mengetahui tingkat kerapuhan batuan pulau Jawa sebagai estimasi bencana gempa bumi. Parameter seismo-tektonik suatu wilayah dapat diketahui dari relasi Gutenberg-Richter, yaitu log N = abM, di mana N adalah frekuensi gempa, M adalah magnitudo gempa, nilai a merupakan tingkat seismisitas suatu wilayah dan nilai b merupakan tingkat kerapuhan batuan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka kedua parameter dapat dianalisis dengan menggunakan metode kuadrat terkecil. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data parameter gempa bumi yang  diperoleh dari IRIS katalog ISC dan NEIC 1964-2012 dengan magnitudo ≥ 5 dan kedalaman 0-655 km di pulau Jawa yang berlokasi di 105⁰-114⁰ BT dan 6.5⁰-12⁰ LS. Koordinat lintang dan bujur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berdasarkan hasil analisis data dari ketiga sebaran wilayah pulau Jawa didapatkan pengaruh frekuensi gempa terhadap magnitudo gempa bumi yaitu semakin besar frekuensi gempa maka semakin kecil magnitudo gempa bumi. Perbandingan parameter seismo-tektonik memberikan nilai b di Jawa Barat (0,721), lebih tinggi dari wilayah Jawa Tengah (0,65) dan Jawa Timur (0,503). Temuan-temuan tersebut ditafsirkan sebagai wilayah Jawa Barat merupakan daerah yang memiliki tingkat kerapuhan batuan yang lebih tinggi dibandingkan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hasil analisis tersebut juga menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kerapuhan batuan, maka semakin tinggi pula aktivitas seismik yang terjadi di wilayah tersebut.

Kata Kunci: seismisitas, b-value

Abstract

Tectonic of java dominated by Australian Eurasian plate movement that moves to the north, and get crushed with Eurasia plate that relative silent. Crushed zone is that plate beget rock movement. This condition make java as tectonic region active with high level of seismicity. In this context, research is done to know influence of frequency to magnitude earthquake and knows rock crispness zoom java as estimation of earthquake disaster. Seismotectonic parameter a region gets to be known from Gutenberg Richter's relation, which is logarithm N a –  bM , where N is frequency, M is magnitude earthquake point, a is seismicity's zoom a region and point b is rock crispness zoom. To reach the purpose of research, both of parameter gets analyzed by use of least squares methods. Data that is utilized in this research is earthquake parameter data that acquired of IRIS catalogue ISC and NEIC 1964-2012 by magnitudes ≥ 5 and depths 0-655 km at java that  location at 105°-114°  BT and 6.5°-12°  LS. Transversal and longitudinal coordinate divided as 3 a part, which are Western Java, Intermediate java and East Java. Base on analysis's result of third spread territorial java was gotten by influence of frequency to earthquake magnitude which is the greater frequency therefore make magnitude of earthquake getting smaller. Comparison of seismotectonic parameter assigns b-value at West Java (0,721) higher than Intermediate Javanese region (0,65) and East Java (0,501). That finding are paraphrased as region of West Java is constitute region that have increase superordinate rock crispness than Intermediate Java and East Java. The result of analyzing also points out that crispness level excelsior rock, therefore excelsior too happening seismic activity territorial that.

Key Words : Seismicity, b-Value

Published
2013-06-17
Section
Articles
Abstract Views: 210
PDF Downloads: 298