Analisis Tingkat Resiko Gempa Bumi Tektonik di Papua pada Periode 1960-2010

  • LILIK WAHYUNI PURLISSTYOWATI Jurusan Fisika
  • Madlazim Madlazim
  • Tjipto Prastowo

Abstract

Abstrak

 

Papua merupakan salah satu wilayah rawan gempa bumi karena Papua terletak pada pertemuan dua lempeng yaitu lempeng Pasifik dan lempeng Samudera Indo-Australia yang membentuk daerah subduksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keadaan seismisitas dan tingkat resiko gempa bumi di Papua. Distribusi aktivitas seismik suatu wilayah diketahui dari hubungan frekuensi (N) dan magnitudo (M) gempa bumi dengan menggunakan relasi Gutenberg-Richter yaitu Log N = abM. Nilai a merupakan tingkat seismisitas suatu daerah sedangkan nilai b merupakan tingkat kerapuhan batuan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari IRIS, periode 1960-2010 dengan magnitudo momen ≥ 3,0 SR dan kedalaman 0-220 km. Daerah penelitian berlokasi antara 2°LS-9°LU dan 130°BT-141°BT. Prosedur yang digunakan setelah data didapatkan yaitu membagi wilayah berdasarkan koordinat lintang dan bujur, menjadi dua kluster dengan kluster 1 terletak pada 2°LS-9°LU dan 130°BT-135,39°BT serta kluster 2 terletak pada 2°LS-9°LU dan 135,4°BT-141°BT. Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode kuadrat terkecil diketahui bahwa nilai a pada kluster 1 dan kluster 2 masing masing sebesar 6,644 dan 5,624 maka kluster 1 mempunyai tingkat seismisitas lebih besar dari kluster 2. Nilai b pada kluster 1 dan kluster 2 masing masing sebesar 0,840 dan 0,662 maka kluster 1 mempunyai tingkat kerapuhan batuan lebih besar dari kluster 2. Gempa bumi yang terjadi di daratan kluster 2 memiliki magnitudo yang lebih besar dari gempa bumi yang terjadi di daratan kluster 1. Oleh karena itu, gempa bumi pada kluster 2 lebih berpotensi menimbulkan kerusakan dan ancaman korban jiwa dibandingkan dengan gempa bumi pada kluster 1. Jadi, kluster 2 memiliki tingkat resiko gempa bumi yang lebih besar daripada kluster 1.

Kata Kunci: seismisitas, kluster, tingkat resiko.

 

Abstract

 

Papua is an area that prone of earthquakes because Papua is located at the confluence of two plates. They are Pacific plate and Indo-Australian ocean plate that make the subduction zones. This study aims to analyze the state of seismicity and earthquake risk in Papua. Distribution of seismic activity in a region known from relationship of frequency (N) and magnitude (M). This research used the Gutenberg-Richter relationship is log N = a - bm. a-value is seismic activity of a region and b-value is level of fragility rock. The data used are secondary data obtained from IRIS, the period 1960-2010 with a magnitude moment ≥ 3.0 SR and depth of 0-220 km. The research area is located between 2oS – 9oN and 130oE – 141oE. The procedure used after the data is obtained then dividing the area of latitude and longitude coordinates into two clusters. Cluster 1 is located at 2°S-9°N and 130°E-135.39°E and cluster 2 is located at 2°S-9°N and 135.4°E-141°E. Based on the analysis using the least squares method is known that a-value in cluster 1 and cluster 2 respectively at 6.644 and 5.624. Cluster 1 had a greater seismic activity than cluster 2. b-values in cluster 1 and cluster 2 respectively at 0.840 and 0.662. Cluster 1 has a greater level of fragility rock than cluster 2. Some earthquake was happened on the mainland in cluster 2 have bigger magnitude than earthquake was happened on the mainland in cluster 1. Therefore, cluster 2’s earthquake more potentially to make a building damage and treaths of victim than cluster 1’s earthquake. Thus, cluster 2 has a greater earthquake risk than the cluster 1.

Keywords: seismicity, cluster, the level of risk.

Published
2013-06-17
Section
Articles
Abstract Views: 80
PDF Downloads: 204