ANALISIS PELURUHAN GEMPA BUMI SUSULAN DI AMBON TAHUN 2019 DENGAN PENDEKATAN STATISTIK MENGGUNAKAN SOFTWARE PELURUHAN V2.0

Kata Kunci: peluruhan gempa bumi susulan, Mogi, Omori, Utsu, regresi linier, korelasi.

  • Vivi Nur Islamiati Jurusan Fisika Prodi Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya
  • Supardiyono Supardiono Jurusan Fisika Prodi Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya
  • Yusuf Hadi Perdana Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta
  • Akbar Rian Setyahagi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Nganjuk

Abstract

Telah dilakukan penelitian peluruhan gempa bumi susulan di Ambon,25 September 2019 (Mw 6,6) dengan pendekatan metode statistik menggunakan software Peluruhan v2.0. Kasus ini memiliki produktivitas gempa susulan yang cukup tinggi dibandingkan dengan gempa bumi Banten dan Lombok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik peluruhan gempa susulan menggunakan metode Mogi I, Mogi II, Omori, dan Utsu serta menentukan metode statistik yang lebih mendekati data real  dari BMKG untuk mengetahui waktu peluruhan gempa susulan. Analisis peluruhan gempa susulan tersebut digunakan sebagai upaya mitigasi bencana kepada masyarakat berupa informasi prakiraan gempa susulan akan berakhir. Prosedur yang dilakukan yaitu dengan mengambil data pada laman Repogempa kemudian menganalisisnya dengan pendekatan metode statistik menggunakan software Peluruhan v2.0. Data yang diperoleh dari software kemudian dibandingkan dengan rekaman data real time berakhirnya gempa susulan milik BMKG sehingga diperoleh hasil prakiraan peluruhan gempa susulan paling reliable. Hasil yang didapatkan adalah keempat metode statistik menunjukkan hasil peluruhan gempa bumi susulan yang berbeda akibat perbedaan rentang waktu pada masing-masing persamaan metode statistik. Metode yang menghasilkan analisis waktu peluruhan gempa susulan paling mendekati rekaman data real time berakhirnya gempa susulan BMKG  adalah metode Mogi II  yang menunjukkan bahwa peluruhan gempa susulan berakhir Tanggal 20 April 2020 pada hari ke 208 pasca gempa bumi utama dengan koefisien korelasi sebesar -0,81. Tanda negatif menunjukkan bahwa korelasi antara variabel x (waktu terjadinya gempa) dan y (frekuensi gempa susulan yang terjadi) yang telah dilinierisasi adalah berbanding terbalik. Perbandingan nilai koefisien korelasi antar metode statistik tidak berpengaruh dalam penentuan kesesuaian hasil analisis waktu peluruhan gempa bumi susulan.

Published
2020-07-31
Section
Fisika Kebumian
Abstract Views: 390
PDF Downloads: 449