ANALISIS ANOMALI GRAVITASI GUNUNG SEMERU PASCA ERUPSI 4 DESEMBER 2021

Kata Kunci: Gunung Semeru, anomali gravitasi, TOPEX, anomali lokal, aliran lahar

  • Arifa Insani Navalia UNESA
  • Arie Realita UNESA
  • Tjipto Prastowo UNESA

Abstract

Abstrak

Bencana erupsi vulkanik sering terjadi di Indonesia dengan kerugian material dan korban jiwa yang cukup besar. Erupsi Semeru tanggal 4 Desember 2021 memicu perdebatan tentang penyebab erupsi tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis anomali gravitasi di sekitar puncak dan lereng Semeru, di mana pemetaan anomali gravitasi dan analisis terkait dilakukan berbasis data gravitasi dari satelit TOPEX tanggal 31 Agustus 2022. Pengolahan data gravitasi secara berjenjang dengan memisahkan anomali lokal dari anomali regional dan penerapan teknik sayatan digital pada peta anomali lokal mengonfirmasi temuan penelitian ini, yaitu bencana vulkanik 4 Desember 2021 yang dipicu cuaca ekstrim merupakan aliran deposit lahar dari area sekitar puncak menuruni lereng Semeru. Hasil pemetaaan topografi 3D anomali lokal dan interpretasi analisis terkait menunjukkan secara jelas bahwa aliran deposit lahar menuju ke arah tenggara dan mencapai jarak sejauh 17 km dengan lebar maksimum 2 km, identik dengan temuan terdahulu dalam konteks arah dan lebar aliran lahar serta mekanisme pemicu bencana aliran lahar, namun sedikit berbeda dalam konteks panjang ekstensi aliran lahar. Karakterisasi aliran lahar Semeru pasca bencana 4 Desember 2021 adalah penting sebagai bagian dari upaya pengurangan risiko bencana sekunder Semeru bagi penduduk lokal pada     masa yang akan datang. Pengembangan metode bisa dilakukan untuk pemetaan anomali gravitasi di sekitar lereng gunung api Indonesia yang lain dalam rangka identifikasi batuan bawah permukaan di area gunung api. Hal ini penting untuk peluang eksplorasi sumber daya mineral dan panas Bumi sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.

Kata Kunci: Gunung Semeru, anomali gravitasi, TOPEX, anomali lokal, aliran lahar

Abstract

Volcanic eruption often occurs in Indonesia with significant property losses and casualties. Eruption of Semeru on 4 December 2021 sparked debate about the main cause of the eruption. This study aims to analyse gravity anomaly around the peak and slopes, where gravity anomaly and corresponding analysis were carried out using gravity data from TOPEX on 31 August 2022. Data processing was performed in steps by separating local anomaly from regional one and applying technique of incisions on the local anomaly to confirm the findings that the disaster on 4 December 2021 was mainly triggered by extreme weather, generating lahar flow from the peak that accelerated down the Semeru slopes. The results of 3D topographic mapping applied to the local anomaly and related analysis clearly showed that the flow of lahar deposit was heading southeast and reached a distance of 17 km away with a maximum width of 2 km, the same as previous work in the context of the direction and width of the flow but differing from the previous work of 20 km in the context of length extention. The characterisation of the flow after the 4 December 2021 Semeru disaster is important as part of effort to reduce volcanic risk for local population in the future. The development of the current method could then potentially be applied to map gravitational anomalies in other Indonesian volcanoes to identify subsurface structure in the volcanic environment. This is important to explore mineral and geothermal resources as an alternative source for renewable energy.

Keywords: Mount Semeru, gravity anomaly, TOPEX, local anomaly, lahar flow

Published
2023-05-12
Section
Fisika Kebumian
Abstract Views: 173
PDF Downloads: 249