KONVERSI ENERGI TERMAL HASIL PEMBAKARAN ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPPES) MENJADI ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN SISTEM TERMOELEKTRIK GENERATOR

Kata Kunci: konversi energi, rancangan termoelektrik generator, biomassa eceng gondok.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbedaan suhu terhadap daya listrik pada 48 keping Thermoelectric Generator (TEG) dengan konfigurasi tertentu serta mengkaji pengaruh waktu pengisian terhadap arus, tegangan, dan daya listrik yang mengalir menuju superkapasitor saat digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan teknik pengumpulan data melalui pengukuran langsung. Parameter yang diukur meliputi tegangan dan arus, yang kemudian diolah untuk mendapatkan daya listrik yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan suhu yang terjadi berbanding lurus dengan waktu pembakaran. Semakin lama waktu pembakaran, semakin besar perbedaan suhu yang dihasilkan. Pengukuran menunjukkan bahwa konfigurasi seri menghasilkan perbedaan suhu tertinggi, yaitu 26,3°C, sedangkan konfigurasi paralel mencapai 21,6°C. Selain itu, analisis daya listrik menunjukkan bahwa konfigurasi seri menghasilkan daya lebih besar dibandingkan konfigurasi paralel. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konfigurasi seri lebih optimal dalam menghasilkan daya listrik dibandingkan konfigurasi paralel pada sistem TEG yang digunakan dalam penelitian ini.

Kata Kunci: konversi energi, rancangan termoelektrik generator, biomassa eceng gondok.

Abstract

This study aims to analyze the effect of temperature differences on electrical power in a system with 48 Thermoelectric Generator (TEG) units with specific configurations and examine the impact of charging time on current, voltage, and electrical power flowing into the supercapacitor when used for electrical charge storage. The research employs an experimental method with data collection conducted through direct measurements. The measured parameters include voltage and current, which are then processed to determine the generated electrical power. The results indicate that the temperature difference is directly proportional to the burning time. The longer the burning time, the greater the temperature difference. Measurements show that the series configuration achieves the highest temperature difference of 26.3°C, while the parallel configuration reaches 21.6°C. Furthermore, power analysis reveals that the series configuration generates more power than the parallel configuration. Thus, it can be concluded that the series configuration is more optimal in generating electrical power compared to the parallel configuration in the TEG system used in this study.

Keywords: energy conversion, thermoelectric generator design, water hyacinth biomass.