PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PROGRAM PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH INKLUSIF DALAM KONTEKS MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 4 SIDOARJO)

  • ATSNA NUR HASANAH

Abstract

Partisipasi masyarakat memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dalam sebuah sekolah, tidak terkecuali di sekolah inklusif. Salah satu bagian terpenting dari masyarakat tersebut adalah orang tua siswa. Dukungan orang tua bagi peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) sangat dibutuhkan, karena sebagian besar aktivitas anak membutuhkan pendampingan, tidak terkecuali dalam proses pembelajaran baik di rumah atau bahkan di sekolah, sehingga orang tualah yang paling memahami dan mengerti bagaimana kondisi anak. Besarnya partisipasi tersebut perlu ditunjang adanya transparansi dan akuntabilitas sekolah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kepercayaan yang telah diberikan. MBS merupakan sistem manajemen sekolah yang mewadahi setiap bentuk keterlibatan orang tua di sekolah dan menjadi prasyarat utama bagi sekolah inklusif. Berdasarkan pada temuan awal peneliti, menunjukkan bahwa selama ini sekolah yang diteliti memiliki cara tersendiri untuk dapat meningkatkan partisipasi orang tua PDBK dalam serangkaian kegiatan program pembelajaran mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Berdasarkan temuan awal tersebut, peneliti mengambil fokus penelitian tentang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan program pembelajaran pada sekolah inklusif dalam konteks MBS di SMP Negeri 4 Sidoarjo. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengelolaan program pembelajaran pada sekolah inklusif dalam konteks MBS di sekolah tersebut. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Koordinator Pendidikan Inklusif, komite sekolah, dan orang tua siswa PDBK. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif melalui studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa; (1) pada tahap perencanaan, tingkat partisipasi orang tua cukup tinggi, mereka dilibatkan dalam serangkaian kegiatan yang terdiri dari asesmen awal di sekolah oleh tim pendidikan inklusif, proses identifikasi di psikolog RSUD Kabupaten Sidoarjo, dan pemberian seluruh informasi diri anak dalam proses pendaftaran di sekolah. Namun, selama proses penyusunan program pembelajaran (RPP/PPI) orang tua tidak terlibat secara langsung, sekolah hanya memberikan sosialisasi kepada seluruh orang tua siswa baru; (2) pada tahap pelaksanaan, partisipasi diwujudkan dalam bentuk forum orang tua PDBK yang disebut Paguyuban Orang Tua Inklusif serta pendampingan dalam proses pembelajaran di rumah. Bentuk keterlibatan dalam Paguyuban melalui pendanaan dalam pelaksanaan pembelajaran yang dialokasikan untuk gaji GPK dan keaktifan dalam rapat rutinan, selain itu orang tua juga mendampingi PDBK dalam pembelajaran di rumah sesuai dengan program pembelajaran di sekolah; dan (3) pada tahap monitoring dan evaluasi, orang tua berpartisipasi melalui konseling dengan GPK dan rapat evaluasi program pembelajaran di sekolah.Kata kunci: partisipasi masyarakat, pengelolaan program pembelajaran, sekolah inklusif, manajemen berbasis sekolah

Published
2016-04-07
Abstract Views: 64
PDF Downloads: 966