STRATEGI PEMBINAAN KOMPETENSI SISWA SEBAGAI PERSIAPAN LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) BIDANG COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 5 SURABAYA

  • DINO OKTA MEGA PUSPITASARI
  • SUPRIYANTO

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi, pembinaan, kendala-kendala pada pembinaan serta upaya mengatasi kendala dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pembinaan kompetensi siswa sebagai persiapan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) di Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 5 Surabaya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian ini yaitu Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan, Ketua Jurusan Teknik Pemesinan, Guru Pembimbing LKS, dan Siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dari model Miles and Huberman meliputi kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekkan keabsahan data meliputi uji kredibilitas dengan triangulasi sumber dan teknik, membercheck, uji transferabilitas untuk menyediakan data deskriptif, uji dependabilitas dengan melakukan audit diseluruh proses penelitian dengan dosen pembimbing skripsi, dan uji konfirmabilitas untuk menguji hasil penelitian yang dilakukan.

Hasil penelitian ini menunjukkan : 1) Strategi pembinaan kompetensi siswa di Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 5 Surabaya dilakukan melalui penjaringan siswa mulai dari kelas satu. Kelas satu, siswa di monitor minat dan bakat serta kemampuannya, dan dipilih untuk seleksi antar siswa bahkan antar kelas. Setelah ada siswa yang dirasa memumpuni kemampuannya siswa akan dipilih kurang lebih 5-6 anak untuk dibina secara lebih kearah Lomba Kompetensi Siswa (LKS). 2) Kendala yang dihadapi pada pembinaan kompetensi siswa yang pertama yaitu kurangnya peralatan-peralatan penunjang praktek yang ada di bengkel. Kendala yang kedua, yaitu kurangnya anggaran dalam memenuhi kebutuhan alat untuk pembinaan serta untuk persiapan lomba. Kendala yang ketiga, yaitu jadwal pembinaan yang tidak efisien karena bertabrakkan dengan pembelajaran lain selain pembinaan. 3) Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah maupun jurusan dalam mengatasi kendala pada pembinaan kompetensi siswa adalah meminimalisir keadaaan alat dan mencoba memenuhi sedikit demi sedikit alat yang dibutuhkan. Selain itu siswa bisa dimagangkan oleh jurusan ke industri dan sekolah lain untuk belajar alat yang lebih bagus. Selanjutnya untuk upaya anggaran yang kurang, sekolah maupun jurusan akan mengelola keuangan dengan baik agar bisa memenuhi semua kebutuhan alat yang akan dibutuhkan. Upaya yang ketiga dari segi penjadwalan pembinaan yaitu mengatur siswa dalam melakukan pembinaan ketika sepulang sekolah sampai sore hingga malam hari.

Kata Kunci: Kompetensi Siswa, Pembinaan Kompetensi Siswa, Lomba Kompetensi Siswa (LKS), Computer Numerical Control (CNC)

This study aims to describe and analyze strategies, guidance, constraints on coaching and efforts to overcome obstacles in supporting the implementation of student competency development activities in preparation for Student Competence Competition (LKS) in the Mechanical Engineering Department of SMK Negeri 5 Surabaya.

This study uses a qualitative approach with a case study method. The subjects of this study were the Principal, Student Waka, Chair of the Mechanical Engineering Department, LKS Supervisor, and Students. The technique of collecting data uses interviews, observation and documentation. Analysis of the data used is the analysis of qualitative data from the Miles and Huberman models including condensation of data, presentation of data and conclusion drawing. Checking the validity of the data includes credibility test with source and technique triangulation, member check, transferability test to provide descriptive data, test dependability by conducting audits throughout the research process with thesis supervisors, and confirmability tests to test the results of the research conducted.

The results of this study indicate: 1) The strategy of student competency development in the Mechanical Engineering Department of SMK Negeri 5 Surabaya is done through screening students starting from the first grade. First class, students monitored their interests and talents and abilities, and were selected for selection between students and even between classes. After there are students who are considered to have the ability of students to be chosen approximately 5-6 children to be fostered more towards the Student Competency Competition (LKS). 2) The first obstacle faced in developing student competencies is the lack of practical support tools in the workshop. The second obstacle, namely the lack of budget in meeting the needs of tools for coaching and preparation for competitions. The third obstacle is the inefficient coaching schedule because it collides with other learning besides coaching. 3) Efforts made by the school and departments in overcoming the obstacles to fostering student competence are minimizing the state of the tool and trying to meet the tools needed little by little. In addition students can be traded by departments to industries and other schools to learn better tools. Furthermore, for less budget efforts, schools and departments will manage finances well in order to be able to meet all the equipment needs that will be needed. The third effort in terms of scheduling coaching is to organize students in conducting coaching when after school until late afternoon to evening.

Keyword: Student Competence, Student Competence Development, Student Competency Competition (LKS), Computer Numerical Control (CNC)

Published
2019-06-25
Section
Articles
Abstract Views: 143
PDF Downloads: 42