EVALUASI KEBIJAKAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR (PMM) DALAM DIGITALISASI PENDIDIKAN DI SMPN 1 NGANJUK

Abstract

Kebijakan PMM dikembangkan oleh inisiatif Kemendikbudristek sebagai bagian dari upaya transformasi pendidikan Indonesia.  Kebijakan PMM berbentuk platform digital yang dapat diakses secara online oleh guru di seluruh Indonesia. SMPN 1 Nganjuk ialah sekolah yang menerapkan Kebijakan PMM, dilatarbelakangi oleh kreatifitas dan inovasi  guru dan siswa dalam proses belajar mengajar menjadi lebih merdeka. Tujuan penelitian ini (1) Untuk mengetahui efektifitas kebijakan PMM dalam digitalisasi pendidikan di SMPN 1 Nganjuk. (2) Untuk mengetahui efisiensi kebijakan PMM dalam digitalisasi pendidikan di SMPN 1 Nganjuk. (3) Untuk mengetahui responsifitas kebijakan PMM dalam digitalisasi pendidikan di SMPN 1 Nganjuk. Penelitain ini menggunakan pendekatan mixed methods analisis statistik deskriptif dengan rancangan penelitian studi kasus. Sumber data berasal dari sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model analisa Miles, Huberman, dan Saldana yang meliputi pengumpulan data , kondensasi data, penyajian data, dan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan (1) Dilihat dari Efektifitasnya, kebijakan ini memiliki nilai rata-rata tertinggi 4,53 dan persentase 90,6%. Menunjukkan bahwa kebijakan ini efektif menyediakan sumber belajar yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. (2) Dilihat dari Efisiensiensinya, kebijakan ini memiliki nilai rata-rata 4,36 dengan persentase 87,2%. Menunjukkan bahwa kebijakan ini dapat memberikan pembelajaran yang menarik karena konten yang disediakan lebih bermutu. (3) Dilihat dari Responsifitasnya, kebijakan ini memiliki nilai rata-rata 4,50 dan persentasenya 90%. Melalui respons kolaborasi yang kuat pendidikan menjadi lebih baik menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas akademisnya, tetapi juga keterampilan sosialnya yang baik.