Penggunaan QR code Berbasis Kriptografi Menggunakan Algoritma Elliptic Curve Criptography
DOI:
https://doi.org/10.26740/jinacs.v3n04.p564-570Abstract
Media digital dan internet banyak dimanfaatkan semua orang untuk mengirim informasi pada saat pandemi seperti ini Media digital menjadi sarana menyebarkan informasi dengan bebas. Beberapa informasi berupa URL (Unifrom Resource Locator) yang dibagikan. Namun dengan membagikan URL tersebut ke orang yang kita kehendaki sangat tidak aman saat diperjalanan. Sehingga perlu adanya keamanan. Maka kita perlu keamanan yaitu kriptografi. Ada dua jenis algoritma kriptografi yaitu simetris menggunakan dua kunci dan asimetris menggunakan satu kunci. Algoritma yang digunakan yaitu ECC (Elliptic Curve Cryptography). Algoritma ECC Merupakan Enkripsi Asimetris. Enkripsi Asimetris Adalah dua kunci enkripsi berbeda yang secara matematis terkait satu sama lain. Salah satu kunci ini dikenal sebagai public key dan private key. Keuntungan pertama dari jenis enkripsi ini adalah keamanan yang diberikannya. Dalam metode ini, public key yang tersedia untuk umum untuk mengenkripsi data, sedangkan dekripsi data dilakukan menggunakan private key yang harus disimpan dengan aman. Ini memastikan bahwa data tetap terlindungi dari serangan man-in-the-middle (MiTM). Kemudian hasil dari ciphertext tersebut kita generate menjadi QR code (Quick Response). Cara memindai QR code dapat dilakukan dengan mudah. Caranya dengan scan QR code tersebut ke aplikasi kemudian diproses menjadi tautan halaman atau dokumen berupa ciphertext. Algoritma ECC memiliki kinerja waktu yang berbeda dengan masukan karakter yang panjangnya yang tidak sama.