UJI EMISI GAS BUANG MOTOR YAMAHA MIO 2009 DENGAN BAHAN BAKAR BIOETHANOL DARI UMBI SENTE (ALOCASIA MACRORRHIZA) SEBAGAI CAMPURAN PREMIUM

  • ADI SANJAYA

Abstract

ABSTRAK

Kesadaran masyarakat akan pencemaran udara akibat gas buang kendaraan bermotor di kota-kota besar saat ini semakin tinggi. Dari berbagai sumber bergerak seperti mobil penumpang, truk, bus, lokomotif kereta api, kapal terbang, dan kapal laut, kendaraan bermotor saat ini maupun dikemudian hari akan terus menjadi sumber yang dominan dari pencemaran udara di perkotaan. Kehadiran kendaraan bermotor dalam masyarakat sangatlah penting, akan tetapi banyak terjadi permasalahan lalu lintas seperti kemacetan, kecelakaan serta pencemaran udara. Gas buang yang dihasilkan dari kendaraan bermotor berupa zat yang tidak beracun, seperti nitrogen (N2), karbondioksida (CO2) uap air (H2O) serta zat beracun seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), oksida nitrogen (NOx), sulfur oksida (SOx), zat timbal (Pb), dan partikulat. Tujuan dari peneliti ini adalah untuk mengetahui tingkat penurunan kadar emisi gas buang pada mesin Yamaha Mio 2009. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini adalah bioethanol dari umbi sente (Alocasia Macrorrhiza) sebagai campuran premium dengan perbandingan E5, E10, E15, dan E20. Pengujian dilakukan dengan menggunakan putaran mesin 3000 - 8000 rpm dengan range 500 rpm. Metode pengujian yang digunakan adalah variabel speed (kecepatan berubah) pada full open throttle valve (beban penuh). Penelitan ini menggunakan metode analisis deskriptif yaitu mendeskripsikan data numeric yang diperoleh dari pengujian yang kemudian dijelaskan dalam bentuk kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kandungan bioethanol pada premium dapat meningkatkan konsentrasi CO dan menurunkan konsentrasi HC, NOx dan O2 dibandingkan dengan bahan bakar premium pada putaran idle. Emisi CO dan HC terhadap putaran mesin maupun lambda, biopremium E5 yang terendah dibandingkan dengan biopremium lainnya. Biopremium E5 dibandingkan dengan premium pada putaran 3000-8000 rpm jauh lebih rendah dengan CO pada putaran 8000 rpm sebesar 0.27 %vol sedangkan premium sebesar 1.91 %vol, sedangkan konsentrasi HC pada biopremium E5 sebesar 114 ppm dan premium sebesar 163 ppm. Serta konsentrasi NO pada putaran 4500 rpm biopremium E5 sebesar 11 ppm dan premium 40 ppm. Untuk perbadingan biopremium yang optimal berada pada biopremium E5 dengan melihat konsentrasi O2. Perbandingan biopremium E5 dengan premium yang optimal pada putaran 3000-8000 rpm konsentrasi O2 lebih rendah sebesar 2.11%vol.

Kata kunci : Emisi gas buang, bioethanol, umbi sente (Alocasia Macrorrhiza).

Published
2014-12-12
Abstract Views: 123
PDF Downloads: 132