PENGARUH PENAMBAHAN BIODESEL DARI MINYAK BIJI RANDU PADA BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP UNJUK KERJA DAN OPASITAS GAS BUANG PADA MESIN DIESEL 4 LANGKAH

  • RANGGA ANDI RISOKTA

Abstract

Abstrak

Peningkatan penggunaan mesin diesel menyebabkan berkurangnya cadangan minyak bumi dan perlu dicari langkah-langkah untuk membuat energi alternatif untuk memenuhi pasokan kebutuhan bahan bakar. Biodiesel merupakan sumber bahan bakar alternatif pengganti solar yang terbuat dari minyak tumbuhan atau  lemak hewan, yang tidak mengandung sulfur, tidak beraroma dan terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kemampuan campuran solar-biodiesel dari minyak biji randu (Ceiba pentandra) terhadap unjuk kerja mesin diesel dan opasitas gas buang. Pembuatan biodiesel menggunakan metode transeskterifikasi. Penelitian eksperimen (experimental research) ini menggunakan metode full open throttle valve dengan standar pengujian berdasarkan SAE J1349 untuk pengujian unjuk kerja mesin dan standar pengujian kadar opasitas gas buang berdasarkan SNI 19-7118.2-2005, dengan variasi campuran B0; B7,5; B12,5; dan B17,5 pada mesin Mitsubishi Kuda 2500cc tahun 2000dan  menggunakan analisa metode deskriptif. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan penggunaan campuran biodiesel lebih optimal dari bahan bakar B0. Terjadi peningkatan torsi pada tiap campuran, diantaranya B7,5 sebesar 5,54%; B12,5 sebesar 11,15% dan B17,5 sebesar 12,33%. Sedangkan daya mesin terjadi peningkatan pada B7,5 sebesar 3,88%; B12,5 sebesar 5,54% dan B17,5 sebesar 8,26%. Dengan daya yang meningkat, tekanan efektif rata-rata dari mesin juga meningkat, B7,5 sebesar 3,88%; B12,5 sebesar 5,42% dan B17,5 sebesar 8,26%. Dari sisi konsumsi bahan bakar campuran biodiesel mengalami reduksi, B7,5 sebesar 4,57%; B12,5 sebesar 9,65% dan B17,5 sebesar 10,49%. Opasitas kendaraan juga ikut menurun dengan adanya campuran biodiesel dengan rata-rata reduksi B7,5 sebesar 12,67%; B12,5 sebesar 18,98% dan B17,5 sebesar 35,8%. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pada B17,5 merupakan campuran yang paling optimal dari campuran yang lainnya dengan peningkatan torsi sebesar 12,33%, peningkatan daya sebesar 8,26%, peningkatan tekanan efektif rata-rata sebesar 8,26%, reduksi konsumsi bahan bakar sebesar 10,49% dan reduksi opasitas sebesar 35,8%.

Kata kunci: Biodiesel, biji kapuk randu, opasitas gas buang, unjuk kerja mesin

Published
2014-12-19
Abstract Views: 85
PDF Downloads: 82