Pengaruh Variasi Kandungan Logam Tembaga Berlapis Mangan Sebagai Katalis Pada Knalpot Suzuki Satria FU 150 Terhadap konsentrasi polutan CO dan HC

  • MALUDI ABANI KAHFI

Abstract

Abstrak

Catalytic converter merupakan alat yang digunakan sebagai kontrol emisi gas buang yang diletakkan setelah exhaust manifold pada sistem pembuangan kendaraan bermotor. Sistem catalytic converter yang dimaksud yaitu dengan memanaskan kembali gas sisa hasil pembakaran yang dibuang pada ujung knalpot dengan memanfaatkan panas dari ruang bakar pada kendaraan tersebut. Gas – gas beracun dari jutaan knalpot setiap harinya menimbulkan masalah karena berdampak pada penurunan kualitas udara. Saat ini diperlukan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan atau rendah emisi. Penggunaan catalytic converter adalah salah satu tindakan yang bisa dilakukan. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian tentang aplikasi penggunaan katalis berbahan logam tembaga berlapis mangan sebagai salah satu upaya  untuk  meminimalkan polusi  udara yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Obyek penelitian adalah motor Suzuki Satria FU 150. Analisis data menggunakan metode deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan  adalah exhaust gas analyzer, oil temperature meter, rpm counter, chassis dynamometer, digital pocket scale, gelas ukur. Dari penelitian eksperimen ini didapatkan hasil terbaik reduksi emisi CO tertinggi pada kelompok eksperimen 3 menggunakan katalis dengan kandungan logam mangan 200 gr yaitu sebesar 59,95% pada lambda 1,360 dengan putaran mesin rendah 3000 rpm dan temperatur 210°C jika dibandingkan dengan knalpot standar. Hal ini disebabkan adanya teknologi metallic catalytic converter berbahan logam tembaga berlapis mangan yang sudah mampu mereduksi emisi CO. Peningkatan emisi CO2 tertinggi pada pada kelompok eksperimen 1 menggunakan katalis dengan kandungan logam mangan 100 gr yaitu sebesar 19,71% pada lambda 0,755 putaran mesin rendah 2500 rpm dan temperatur 225°C jika dibandingkan dengan knalpot standar. Terjadinya peningkatan emisi CO2 pada putaran mesin rendah disebabkan karena konsentrasi emisi CO menurun. Reduksi emisi HC tertinggi pada kelompok eksperimen 2 menggunakan katalis dengan kandungan logam mangan 150 gr yaitu sebesar 73,97% pada lambda 1,219 dengan putaran mesin rendah 2.000 rpm dan temperatur 220°C jika dibandingkan dengan knalpot standar. Hal ini disebabkan adanya teknologi metallic catalytic converter berbahan logam tembaga berlapis mangan yang mampu mengendalikan emisi gas buang kendaraan bermotor dengan cara mengonversikan emisi HC menjadi H2O.

Kata kunci : Catalytic converter, katalis, tembaga, mangan, dan emisi gas buang

Published
2014-12-26
Abstract Views: 76
PDF Downloads: 128