ANALISIS KUALITAS PRODUK PLASTIC HOUSEWARE DENGAN METODE SIX SIGMA STUDI KASUSDI PT. SEMESTARAYA ABADIJAYA

  • ADITYA KURNIAWAN

Abstract

Abstrak

Kualitas atau yang sering kali disebut juga dengan mutu sebenarnya merupakan derajat tingkat kepuasan atau tingkat kesempurnaan. Kualitas merupakan sebuah jembatan komunikasi antara konsumen dengan produsen. Sasaran dari kualitas adalah mampu memberikan suatu jaminan kepuasan kepada pelanggan. Untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik maka variasi yang terjadi harus diperkecil. Untuk dapat menyelesaikan masalah cacat produk, tidak semua penyebab dapat di atasi sekaligus, perusahaan harus mampu mengidentifikasi masalah-masalah apa yang perlu diprioritaskan terlebih dahulu. Metode analisis kualitas yang diterapkan pada produk Plastic Houseware dalam penelitian ini adalah metode Six Sigma. Six Sigma merupakan metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha untuk mengurangi variasi proses sekaligus mengurangi cacat produk dengan siklus DMAIC yakni: Define, Measure, Analyze, Improve dan Control. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Peneliti menggunakan penelitian deskriptif karena tidak membandingkan dan mencari hubungan antar variabel. Kuantitatif karena masalah yang dibawa oleh penulis sudah jelas dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data cacat produk dan penyebabnya serta kualitatif karena dalam pengumpulan data juga dilakukan dengan cara observasi dan wawancara kepada responden untuk mengetahui penyebab cacat produk secara mendalam. Hasil penelitian dengan menggunakan metode Six Sigma ini dapat diketahui bahwa kapabilitas proses produksi produk Plastic Houseware bentuk Storage Box bagian badan di PT. SEMESTARAYA ABADIJAYA ini belum mencapai zero defect yaitu masih pada tingkat 3,72 sigma yakni dengan 6 CTQ, total produksiĀ  385.898 pcs dan jumlah cacat yang telah teridentifikasi mencapaiĀ  30.236 pcs. Dari jumlah cacat yang teridentifikasiĀ  terdapat lima jenis cacat paling potensial yakni badan storage box tidak utuh (60,3 %), warna badan storage box semburat (17, 1%), warna badan storage box tidak standart (10,7 %), badan storage box lengket pada matras (10,4 %), dan badan storage box pecah (1,31%). Langkah perbaikan yang harus dilakukan berdasarkan urutan prioritas yaitu mengadakan pelatihan/training untuk operator secara berkala, pembersihan mesin pada komponen-komponen yang masih ada sisa warna biji plastik bekas produksi, perlunya melakukan pengeringan pada biji plastik sebelum melakukan produksi, memberikan standart waktu untuk proses penggilingan, memberikan peringatan pada operator agar tidak melakukan kesalahan, pembersihan hopper dari biji plastik yang telah digunakan sebelumnya dan penjadwalan perawatan terhadap mesin secara berkala.

Kata Kunci: Plastic Houseware, Six Sigma

Published
2015-04-23
Abstract Views: 114
PDF Downloads: 178