PENGARUH VARIASI CAMPURAN BATANG POHON JAGUNG DAN PEREKAT TETES TEBU DALAM PEMBUATAN BRIKET SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

  • CANDRA ARIS SETYAWAN

Abstract

Abstrak

Energi adalah komponen penting bagi kelangsungan hidup manusia. Pemakaian secara terus menerus membuat sumber energi di bumi semakin lama semakin menipis, khususnya minyak bumi. Limbah batang jagung adalah salah satu biomassa yang perlu mendapatkan prioritas pengembangannya. Penggunaanya sebagai biobriket merupakan cara di dalam meningkatkan nilai tambah pada limbah tersebut. Selain itu juga merupakan salah satu cara dalam mengatasi sumber energi bumi yang sangat terbatas dalam hal ini minyak tanah. Proses pembuatan briket dimulai dengan melakukan pengarangan limbah batang jagung, kemudian dilakukan penumbukan dan pengayakan. Setelah itu dilakukan pencampuran serbuk arang batang jagung dengan perekat tetes tebu. Kemudian dilakukan pengepresan pada cetakan dengan tekanan 200 bar (203,94 kg/cm2) dan selanjutnya dilakukan pengovenan briket. Jumlah sampel briket yang dibuat dalam penelitian ini adalah 9 sampel yang menghasilkan 27 briket. Variasi jumlah serbuk arang batang jagung yang digunakan 60 gram, 90 gram, 120 gram dengan perekat 36 gram, 45 gram, dan 54 gram. Pengujian mutu briket yang dilakukan meliputi pengujian kadar abu, kadar air, kerapatan, kuat tekan, nilai kalor dan uji nyala api. Berdasarkan hasil pengujian briket, nilai densitas pada penelitian ini antara 0,56 g/cm3 sampai dengan 0,82 g/cm3. Nilai kuat tekan antara 6,27 kgf/cm2 sampai dengan 25,60 kgf/cm2. Nilai kalor antara 4.810,22 kal/g sampai dengan 5.202,97 kal/g. Kadar air briket antara 8,62 % w/w sampai dengan 11,54 % w/w. Untuk kadar abu dalam penelitian ini antara 5,85 % w/w sampai dengan 6,20 % w/w. Laju pembakaran paling tinggi dalam penelitian ini pada variasi serbuk arang 60 gram dan perekat 54 gram yaitu 0,298 g/menit. Sedangkan laju pembakaran paling rendah pada variasi 120 gram serbuk arang dan 36 gram perekat dengan hasil 0,226 g/menit. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah peningkatan nilai densitas, kuat tekan, kadar air dan laju pembakaran berbanding lurus dengan jumlah perekat. Dan penurunan nilai kadar abu berbanding lurus dengan peningkatan jumlah perekat pada setiap variasi jumlah serbuk arang batang jagung. Sedangkan nilai kalor tidak berbanding lurus dengan peningkatan jumlah perekat.

Kata Kunci : Limbah batang jagung, tetes tebu, biobriket, bahan bakar alternatif.

Published
2015-05-12
Abstract Views: 124
PDF Downloads: 215