ANALISA LAJU KOROSI PADA STAINLESS STEEL 304 MENGGUNAKAN METODE ASTM G31-72 PADA MEDIA AIR NIRA AREN

  • RIZKI ORNELASARI

Abstract

Abstrak

Korosi merupakan kerusakan material logam yang disebabkan reaksi antara logam dengan lingkungannya yang menghasilkan oksida logam, sulfida logam atau hasil reaksi lainnya yang lebih dikenal sebagai pengkaratan. Stainless steel merupakan jenis baja yang tahan terhadap korosi karena memiliki unsur paduan minimal 18% chrom (Cr) dan 8% nikel (Ni). Mengacu pada kegunaan stainless steel 304 yaitu sebagai bejana masakan pada proses fermentasi dalam pembuatan asam asetat (cuka) dari air nira aren yang bersifat asam. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Objek penelitian menggunakan stainless steel 304 dengan ukuran spesimen 20mm x 10mm x 2mm. Spesimen yang diujikan dalam penelitian ini ada 12 spesimen yang akan mendapatkan perlakuan berbeda yaitu berbeda variasi temperatur, waktu, dan keasaaman larutan (pH). Menggunakan metode kehilangan berat (weight loss) sesuai ASTM G31-72 dengan pemilihan volume 0,2 dari permukaan spesimen. Dilakukan uji SEM-EDX (Scanning Electron Microscope Energy Dispersive X-ray) setelah dilakukan uji rendam untuk mengetahui kandungan dan analisis material yang terkorosi dengan perbesaran struktur pada stainless steel 304 tersebut. Untuk perendaman dalam air nira aren dengan pH 4,6 laju korosi terbesarnya adalah 48,669 mpy. Sedangkan untuk perendaman dalam larutan asam asetat dengan pH 2,5 laju korosi terbesarnya adalah 69,574 mpy. Untuk perendaman dalam air nira aren dan asam asetat laju korosi terbesarnya terjadi pada temperatur 110°C selama 4 hari. Sedangkan laju korosi terkecil sebesar 14,36 mpy dan 13,938 mpy terjadi pada temperatur ±26°C selama 7 hari. Temperatur, waktu, dan pH berpengaruh terhadap laju korosi. Laju korosi terbesar terjadi pada temperatur tinggi, tetapi semakin lama waktu perendaman laju korosi akan semakin menurun dan laju korosi menurun seiring dengan meningkatnya pH.

Kata kunci: laju korosi, stainless steel, nira aren, asam asetat.

Published
2015-08-13
Abstract Views: 777
PDF Downloads: 1839