PENGARUH VARIASI AIR FUEL RATIO (AFR) PADA GASIFIER TERHADAP KUANTITAS NYALA API SYN GAS PADA GASIFIKASI BIOMASSA CANGKANG SAWIT

  • DIKY RIANSYAH
  • DWI HERU SUTJAHJO

Abstract

AbstrakKebutuhan energi listrik baik dengan mencari energi baru maupun dengan Hampir semua bagian dari pohon kelapa sawit secara komersial bisa dimanfaatkan, terutama di sektor energi dan manufaktur. Namun demikian, cangkang sawit memiliki penggunaan yang sangat terbatas, hanyalah dibiarkan kering kemudian dibakar dan ada pula yang dibiarkan membusuk, padahal cangkang sawit memiliki potensi yang tinggi dan layak digunakan sebagai bahan baku biomassa gasifikasi. Gasifikasi merupakan proses konversi energi dari bahan padat (biomassa) menjadi syn gas (gas hasil sintesa) yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Banyaknya udara yang masuk ke dalam gasifier akan berpengaruh terhadap laju alir massa syn gas dan kualitas dari syn gas. Penelitian ini dilakukan dengan metode ekperimental diskriptif kuantitatif dan kualitatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh Air Fuel Ratio yang masuk ke dalam gasifier terhadap kuantitas nyala api syn gas yang ditinjau dari visualisasi nyala api, lama nyala api, dan temperatur nyala api. Pada gasifikasi cangkang sawit menggunakan gasifier tipe up draft. Variasi Air Fuel Ratio (AFR) dilakukan dengan cara mengatur kecepatan putaran udara dari blower yang masuk ke dalam reaktor dengan mengatur bukaan katup pada blower. Dari hasil penelitian didapatkan rata-rata tinggi nyala api syn gas pada AFR 0,2 0,3, 0,5, 0,8 dan 1,1 masing-masing adalah 13.5 cm, 18 cm, 23 cm, 45 cm, dan 53 cm. Sedangkan lama nyala api pada AFR 0,2 0,3, 0,5, 0,8 dan 1,1 masing-masing adalah 20 menit, 100 menit, 80 menit, 50 menit, dan 30 menit. Temperatur rata-rata nyala api pada AFR 0,2, 0,3, 0,5, 0,8 dan 1,1 masing-masing adalah 137 0C ,269 0C, 186 0C, 174 0C, dan 153 0C. Visualisasi nyla api terbaik yakni pada AFR 0,3 didapatkan profil api biru dengan temperatur tertinggi.
Kata Kunci : Air Fuel Ratio, Gasifikasi, Syn Gas.AbstractAlmost all parts of oil palm trees can be used commercially, especially in the energy and manufacturing sectors. However, palm shells have very limited use, are used to be left dry and then burned and some are left to rot, even though palm shells have high potential and are suitable to be used as raw material for biomass gasification. Gasification is the process of converting energy from solid materials (biomass) to syn gas (synthesis gas) that can be used as fuel. Much of the air entering the gasifier will be directed towards the syn gas mass flow rate and the quality of syn gas. This research was carried out by descriptive quantitative and qualitative experimental method aimed to determine the effect of Air Fuel Ratio that goes into the gasifier to the syn gas flame quantity which is viewed from the visualization of the flame, the duration of the flame, and the flame temperature. In the palm shell gasification using a gasifier type up draft. Air Fuel Ratio (AFR) variation is done by adjusting the speed of air rotation from the blower that enters the reactor by adjusting the valve openings on the blower. The results of the research obtained are as follows average flame height syn gas nm at AFR 0.2, 0.3, 0.5, 0.8 and 1.1 is 13.5 cm, 18 cm, 23 cm, 45 cm, and 53 cm respectively. Whereas the flame duration at AFR 0.2 0.3, 0.5, 0.8 and 1.1 is 20 minutes, 100 minutes, 80 minutes, 50 minutes and 30 minutes, respectively. The average flame temperature at AFR 0.2, 0.3, 0.5, 0.8 and 1.1 are 1370C, 2690C, 186 0C, 1740C and 1530C, respectively. The visualization of the best flame is that the AFR 0.3 has a blue flame profile with the highest temperature.
Keywords : Air Fuel Ratio, Gasification, Syn Gas.
Published
2019-07-19
Section
Articles
Abstract Views: 202
PDF Downloads: 239