ANALISA KINERJA MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BERBAHAN BAKAR CAMPURAN BIOETANOL DARI AMPAS TEBU DAN PREMIUM

  • ZABIL IBNU SHOLEQ
  • I WAYAN SUSILA

Abstract

Jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat mengakibatkan penggunaan bensin semakin banyak. Sejalan dengan itu polusi akibat asap kendaraan bermotor juga meningkat. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan, selain itu ketersedian minyak bumi sebagai bahan baku pembuatan bensin sangat terbatas di alam. Banyak penelitian dilakukan untuk mencari bahan bakar alternatif yang terbarukan. Salah satunya ialah penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Bioetanol diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dari minyak bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja mesin dan emisi gas buang mesin sepeda motor berbahan bakar campuran premium dengan bioetanol dari ampas tebu. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui campuran terbaik premium dengan bioetanol, sehingga dapat dibandingkan dengan kinerja mesin dan emisi gas buang yang berbahan bakar premium murni. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen deskriptif kuantitatif, dimana sepeda motor Honda Supra X 125 tahun 2009 diuji menggunakan campuran premium dengan bioetanol (E0, E5, E10, E15, E20). Pengujian kinerja mesin berpedoman pada standar SAE J1349. Hasil pengujian kinerja mesin terbaik akan di uji emisi gas buang berdasarkan SNI 19-7118.3-2005. Pengujian emisi gas buang mesin yang dilakukan untuk mengetahui kandungan gas O2, CO, CO2, dan HC dari campuran bahan bakar terbaik. Hasil, penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan biopremium ampas tebu lebih baik daripada premium murni E0 dilihat dari kinerja mesin maupun emisi gas buang. Kinerja mesin terbaik diperoleh dari bahan bakar E15 ( premium 85% dan bioetanol 15%) dari ampas tebu. Hal ini ditunjukkan oleh perolehan daya efektif terbaik sebesar 7,909 PS pada putaran mesin 7000 rpm, torsi terbaik sebesar 9,120 Nm pada putaran mesin 5500 rpm, konsumsi bahan bakar spesifik terendah sebesar 0,051 kg/PS.jam pada putaran mesin 5500 rpm. Pada pengujian emisi gas buang penggunaan bahan bakar E15 ( premium 85% dan bioetanol 15%) dari ampas tebu dapat mengurangi emisi gas HC, CO, dan O2, dengan gas HC terendah 85 ppm pada 8000 rpm, sedangkan gas CO terendah 2,30% pada 8000 rpm dan gas O2 terendah 3,33% pada 9000 rpm. Serta meningkatkan emisi gas CO2, dengan CO2 tertinggi 11% pada 9000 rpm. Emisi gas HC dan CO yang dihasilkan biopremium ampas tebu masih di bawah ambang batas standar emisi gas buang berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 tahun 2006.

Kata kunci: mesin sepeda motor, kinerja mesin, emisi gas buang mesin, bioetanol, ampas tebu.





Published
2019-12-05
Section
Articles
Abstract Views: 294
PDF Downloads: 295